Semua pesawat yang dimiliki maskapai Lionair Inc. milik Filipina dilarang terbang menyusul kecelakaan salah satu pesawat milik maskapai itu di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina, Minggu malam (29/3).
Larangan terbang itu dikeluarkan Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP).
Ini adalah kecelakaan kedua yang dialami pesawat milik Lionair dalam enam bulan terakhir. Kecelakaan sebelumnya terjadi pada 1 September 2019 di Kota Calamba, Provinsi Laguna.
Lionair Inc. adalah perusahaan penerbangan yang dimiliki pengusana Archibald “Archie” Po, salah seorang teman baik Presiden Rodrigo Duterte.
“Saat ini yang dapat kami lakukan adalah grounding semua pesawat Lionair. Ini cukup mengkhawatirkan. Kami akan melihat catatan Lionair secara mendalam,” ujar Deputi Direktur Jenderal CAAP Donald Mendoza seperti dikutip dari Inquirer.
“Sudah barang tentu kami akan melalukan investigasi secara menyeluruh dan akan menyarankan tindakan yang perlu diambil,” ujarnya.
Kecelakaan yang terjadi melibatkan pesawat Westwind 24 dengan nomor penerbangan RPC 5880. Pesawat yang sudah sempat take off terjatuh di ujung landasan pacu sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Disebutkan pesawat dalam perjalanan untuk evakuasi medik menuju Bandara Haneda di Tokyo, Jepang.
Delapan orang yang ikut dalam penerbangan itu, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat dan seorang warganegara Kanada, tewas.
KOMENTAR ANDA