post image
Bandara Soetta/Ilustrasi
KOMENTAR

Hari ini masih terlihat adanya penerbangan domestik. Padahal, sebelumnya telah ditetapkan larangan terbang penumpang mulai hari ini, Jumat (24/4).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan pemberlakuan pelarangan terbang penumpang, untuk operasional penerbangan khusus domestik mundur sehari, yakni mulai Sabtu besok (25/4).

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan penundaan pemberlakuan larangan terbang dilakukan untuk memberi kesempatan kepada operator agar bisa melaksanakan kewajiban penerbangan yang telah dilakukan reservasi jauh-jauh hari.

“Mengingat karasteristik moda udara yang spesifik, kepada operator penerbangan diberikan kesempatan untuk melaksanakan kewajibannya kepada penumpang sampai dengan hari ini dengan reservasi lama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid 19. Mulai hari ini tidak ada reservasi baru,” ujar Adita, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (24/4).

"Setelah dilakukan evaluasi, maka berlakunya peraturan akan sama untuk semua moda transportasi yaitu pada 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020 dan akan diperpanjang jika diperlukan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi salah satunya yaitu penerbangan pemimpin negara.

Lalu penerbangan pesawat yang bertugas untuk pemulangan WNI atau WNA, penerbangan untuk penegakkan hukum, dan pelayanan darurat petugas penerbangan," ujar Novie lewat Video Conference di Jakarta, Kamis (23/4).

Penerbangan logistik alat-alat kesehatan dan logistik barang pengiriman juga tidak berlaku pelarangan.

"Khusus pengangmutan medis sanitasi dan logistik bisa gunakan pesawat penumpang," kata Novie.

Kemenhub telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) soal larangan mudik Lebaran tahun ini.

Dalam Permenhub 25/2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H, disebutkan pengaturan larangan transportasi untuk mudik. Termasuk larangan penerbangan.
 


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews