post image
KOMENTAR

Sedikitnya 500 karyawan yang bekerja di bandara dinyatakan positif virus corona.

 


Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA) mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, 208 di antaranya telah sembuh dan 4 lainnya meninggal dunia.

Staf bandara yang paling banyak terpapar virus tercatat di Bandara Internasional John F. Kennedy, yaitu 105 orang. Lalu Bandara Internasional Newark Liberty 56 orang, dan Bandara LaGuardia 32 orang, serta Bandara Internasional Louis Armstrong New Orleans sebanyak 27 orang, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (30/4).

Menurut TSA, angka-angka tersebut tidak termasuk karyawan atau kontraktor non bandara yang memiliki interaksi terbatas dengan publik.
Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah kasus sekaligus korban jiwa terbanyak akibat Covid-19 di seluruh dunia, dengan angka kasus mencapai lebih dari 1 juta jiwa dan 60.000 lebih di antaranya meninggal dunia.

Selama pandemik, TSA mengijinkan penumpang pesawat membawa kemasan besar cairan pembersih tangan (hand sanitizer) hingga 12 ons atau 355 mililiter, selama pandemik. Sebelumnya ketentuan membawa cairan hanya 3,4 ons atau 100,6 mililiter. Ketentuan itu berlaku untuk semua cairan lain, gel dan aerosol dalam tas jinjing.

Kemasan besar itu diijinkan masuk pesawat dalam upaya mencegah Covid-19. Ketentuan itu sudah diumumkan sejak pertengahan Maret lalu.

"Pembersih tangan, tisu dalam bungkus yang dikemas, bahkan wadah jumbo tidak masalah masuk dalam barang bawaan Anda selama krisis virus corona," kata Lisa Farbstein, juru bicara TSA untuk urusan publik.  


Lanud Husein Sastranegara Sedang Siapkan Museum Nurtanio

Sebelumnya

Bandara Changi di Singapura Bukan Lagi yang Terbaik di Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Airport