post image
Laut China Selatan/Net
KOMENTAR

Kementerian Pertahanan Naisonal (MND) Taiwan mengonfirmasi bahwa China berencana untuk mendirikan Air Defense Identification Zone (ADIZ) atau zone identifikasi pertahanan udara di Laut China Selatan.

MND mengatakan pada Senin (4/5), China sudah menyatakan akan mendirikan ADIZ di Laut China Selatan, namun belum secara resmi mengumumkan rencananya tersebut.

Dilaporkan Taiwan News, pendirian ADIZ China di Laut China Selatan akan tumpang tindih dengan ADIZ Filipina.

ADIZ sendiri adalah wilayah udara negara di mana semua pesawat sipil harus mengidentifikasi diri dan mengumumkan lokasi mereka di sana.

Menurut MND, ADIZ biasanya ditetapkan oleh suatu negara sesuai dengan kebutuhan pertahanan nasionalnya tetapi tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.

Terkait hal tersebut, Menteri Pertahanan Yen Te-fa dan Direktur Keamanan Nasional Chiu Kuo-cheng sudah menghadiri Pertemuan Urusan Luar Negeri Legislatif Yuan pada hari yang sama.

Dikatakan oleh Yen, China berencana untuk mendirikan dua ADIZ di sekitar Taiwan.

"Ada dua zona identifikasi, satu di Laut Cina Timur dan satu lagi di Laut Cina Selatan," ujar Yen.

Menanggapi hal tersebut, seorang profesor Hubungan Internasional di Universitas Renmin China dan penasihat Dewan Negara, Shi Yinhong mengatakan, rencana China untuk mendirikan ADIZ di Laut China Selatan akan memicu perang dingin dengan Amerika Serikat.

"Amerika Serikat dan China sebenarnya berada di era Perang Dingin yang baru," ujar Shi seperti dimuat 9 News, Rabu (6/5).

"Berbeda dengan Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet, Perang Dingin baru antara AS dan China menampilkan persaingan yang penuh," tambahnya.

Dari laporan 2016, sebanyak lebih dari 5,2 triliun dolar AS perdagangan global melalui Laut China Selatan. Itu artinya, dengan mendirikan ADIZ di Laut China Selatan, China bukan hanya memicu ketegangan dengan negara-negara yang bersengketa, namun juga Amerika Serikat.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews