post image
Chappy Hakim/Net
KOMENTAR

Pandemik Covid-19 telah meningkatkan kekhawatiran terhadap runtuhnya maskapai penerbangan. Hal tersebut menjadi penting lantaran sistem perhubungan udara dapat digambarkan sebagai nyawa Indonesia.

Indonesia adalah negara yang sangat istimewa. Terletak di antara dua benua dan dua samudra, membuat Indonesia menjadi negara yang strategis, berada di garis lintas perhubungan udara global.

Demikian yang disampaikan oleh Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim dalam diskusi "Bagaimana Tata Kelola Penerbangan Nasional di Tengah Pandemik Covid-19?" yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (12/5).

Kepala Staf TNI AU (KSAU) pada periode 2002-2005 ini mengatakan, dengan kondisi geografis Indonesia, sistem perhubungan udara menjadi sangat penting.

Selain itu, Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas. Di setiap kepulauan pun, Indonesia memiliki banyak kawasan pegunungan. Sehingga tidak cukup bagi sistem pehubungan darat dan laut untuk menghubungkan Indonesia.

"Karena banyak titik-titik yang hanya bisa dijangkau oleh udara," jelas Chappy.

"Kalau dianalogikan dengan tubuh manusia, maka dia memerlukan darah dan oksigen di mana darah dan oksigen dialirkan melalui jalur perhubungan udara," ujar Pendiri Pusat Studi AirPower Indonesia tersebut.

"Dengan demikian, maka sistem perhubungan udara itu menjadi nyawanya negeri ini," tambahnya.

Selain itu, sistem perhubungan udara sangat penting bagi public service obligation dan moda transportasi masyarakat.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews