post image
Penerbangan asal Yunani, Aegean Airlines/Net
KOMENTAR

Yunani telah memperpanjang larangan penerbangan untuk tujuh negara. Sikap ini diambil untuk menguatkan komitmen terhadap penanganan penyebaran virus corona.

Pemerintah Yunani sepenuhnya akan melindungi kesehatan masyarakat terutama saat ini di tengah pandemik Covid-19. Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Hellenic (HCAA), kebijakan yang diperbaharui itu antara lain:

- Larangan penerbangan antara Yunani dan Italia, Spanyol, Inggris dan Belanda telah diperpanjang hingga 31 Mei.
- Larangan penerbangan antara Yunani dan Albania, Makedonia Utara, dan Turki telah diperpanjang hingga 14 Juni.

Penangguhan sementara penerbangan tersebut dikecualikan untuk penerbangan kargo, penerbangan saniter, penerbangan kemanusiaan, penerbangan kembali hanya dengan krunya (penerbangan feri), penerbangan negara, penerbangan darurat, penerbangan militer (kecuali ke dan dari Turki), Penerbangan Frontex, penerbangan pengisian bahan bakar, dan penerbangan dukungan Sistem Kesehatan Nasional, seperti dikutip dari GTP, Jumat (15/5).

HCAA mengingatkan, semua kedatangan / keberangkatan penerbangan internasional hanya boleh dilakukan di Bandara Internasional Athena. Arahan penerbangan spesifik berlaku hingga 31 Mei.

HCAA mengatakan bahwa perbatasan Yunani akan terus ditutup sementara untuk warga negara non-Uni Eropa hingga 31 Mei.

Yang dibebaskan dari tindakan tersebut adalah anggota keluarga warga negara Eropa, warga negara negara Schengen, tenaga kesehatan, warga negara ketiga yang memiliki visa jangka panjang di negara Eropa, dan negara Diplomatik Schengen yang meliputi militer, personel kemanusiaan, awak pesawat, dan bukan Warga negara Uni Eropa yang memiliki izin untuk perjalanan mereka dari Konsulat Yunani.

Komisi Eropa baru-baru ini juga mengundang Negara Anggota Schengen dan Negara Terkait Schengen untuk memperpanjang pembatasan sementara pada perjalanan tidak penting ke UE  dari negara ketiga hingga 15 Juni.

Hingga saat ini, Sabtu (16/5), Yunani mencatat kasus positif Covid-19 sebanyak 2.810  dengan angka kematian sebanyak 160.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews