post image
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

Dua hari setelah Brasil mengumumkan peningkatan angka kasus, Gedung Putih langsung menyatakan bahwa Amerika Serikat membatasi perjalanan dari negara itu ke negara AS.

Kini, Brasil menjadi negara dengan kasus virus corona terbesar di dunia, seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/5).

Presiden Brasil Jair Bolsanaro yang selama ini mencontoh apa yang dikatakan Donald Trump dalam menangani pandemik virus corona, cukup terkejut dengan larangan tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada CBS Face the Nation ia berharap langkah itu dapat dipertimbangkan kembali di beberapa aspek.

"Kami berharap itu bersifat sementara, tetapi karena situasi di Brasil, kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika," kata O'Brien.

"AS mempertahankan kemitraan yang kuat dengan Brasil dan kami bekerja erat untuk mengurangi dampak sosial ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19 di Brasil," kata Kedutaan Besar AS di Brasilia dalam sebuah pernyataan.

Pembatasan perjalanan berlaku pada 28 Mei dan melarang sebagian besar warga non AS bepergian ke AS jika mereka telah berada di Brasil dalam dua pekan terakhir. Kecuali, pemegang kartu hijau, kerabat dekat warga AS, dan anggota kru penebangan dikecualikan dalam pembatasan ini.

Sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan pembatasan baru itu akan membantu memastikan warga negara asing tidak menambah infeksi baru ke AS, tetapi tidak berlaku untuk aliran perdagangan antar kedua negara.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS pada bulan lalu telah memperingatkan tentang penggunaan obat untuk Covid-19, mengutip 'laporan masalah irama jantung yang serius' pada pasien yang mengkonsumsi obat.

Bolsonaro mendesak penggunaan obat, namun ia tidak setuju adanya  perintah isolasi.

Kementerian Kesehatan Brasil mencatat jumlah kasus yang dikonfirmasi sebanyak 15.813 pada hari Minggu menjadi 363.211 kasus, nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 1,6 juta kasus.

Korban tewas Brasil, naik 653 kematian pada hari Minggu menjadi 22.666 orang.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews