post image
Ratusan warga terdampar di bandara Brasil/Net
KOMENTAR

Ratusan warga Kolombia telah terdampar di Bandara Internasional Guarulhos, Sao Paulo, Brasil setelah negara-negara Amerika Latin memberlakukan isolasi yang ketat dengan menutup perbatasan selama beberapa pekan.

Kolombia sendiri sudah menangguhkan semua penerbangan internasional hingga setidaknya 31 Agustus, termasuk menolak warganya kembali pulang guna menghentikan penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Bukan hanya transportasi udara, perbatasan laut dan darat antara Kolombia dengan negara-negara tetangga, termasuk Brasil juga ditutup.

Salah seorang warga Kolombia yang terdampar adalah Stefany Carvallido dan putrinya yang berusia 2 tahun, Maria Jose. Bersama dengan lebih dari 200 orang lainnya, Carvallido dan Jose telah berkemah di bandara selama dua pekan.

"Dalam situasi ini, kita ingin bersama keluarga dan putriku juga menginginkannya. Itu sangat, sangat sulit," ujar Carvallido sembari menangis seperti dikutip <i>CNA</i>.

Di bandara, Carvallido dan lainnya mendapatkan makanan dari sumbangan dapur yang didirikan di luar bandara. Mereka juga mencuci tangan menggunakan air dari selang kecil yang disalurkan dari kamar mandi bandara.

Kementerian Luar Negeri Kolombia pada Kamis (28/5) menjelaskan, tidak akan ada penerbangan baru dari Brasil yang dijadwalkan hingga pekan depan.

Sejak akhir April, baru ada tiga penerbangan yang membawa kembali 346 orang terlantar ke Kolombia. Pada saat itu, setiap orang harus membayar tiket sebesar 350 dolar AS, uang yang tidak dimiliki oleh Carvallido dan banyak orang lainnya yang terdampar.

"Berdasarkan peraturan saat ini, permintaan ini tidak mungkin," konsulat Kolombia di Sao Paulo menanggapi permintaan penerbangan gratis.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews