China kembali membuat gebrakan baru untuk bisa menjadi kekuatan ruang angkasa pertama, mengejar ketertinggalannya dari Rusia dan Amerika Serikat.
Direktur China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), Bao Weimin, mengatakan China akan meluncurkan misi pertamanya ke planet merah pada Juli atau Agustus.
Tianwen. Begitu nama misi Mars China.
Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 direncanakan akan meluncur dengan roket Long March-5 pada musim panas ini agar bisa sampai ke Mars pada Februari 2021.
"Antara Juli dan Agustus tahun ini, kami akan menggunakan roket pembawa Long March-5 untuk meluncurkan (Tianwen)," ujar Bao dalam sebuah wawancara dengan <i>CCTV</i> yang dikutip <i>Sputnik</i>, Rabu (3/6).
Bao mengurai, misi Tianwen bertujuan untuk melakukan penyelidikan ke orbit di sekitar Mars dan mendaratkan robot penjelajah di permukaan planet tersebut. Misi tersebut akan beroperasi selama 90 hari Mars atau sekitar tiga bulan Bumi.
"Titik kunci pertama misi akan memastikan bahwa pengorbit ditangkap oleh medan gravitasi Mars. Dan yang berikutnya adalah bahwa pendaratan membutuhkan waktu tujuh hingga delapan menit," terangnya.
Sebelum melakukan misinya, China sudah berhasil melakukan uji coba di Bumi pada November 2019. Selain itu, pada Januari 2019, China juga menjadi negara pertama yang mendaratkan misi di sisi gelap permukaan bulan.
Selain misi ke Mars, China juga memiliki ambisi untuk meluncurkan satelit dan stasiun luar angkasa di Bulan pada 2022. Stasiun tersebut rencananya akan menampung tiga hingga enam astronot.
Program tersebut dibentuk China sebagai saingan dari program Artemis NASA yang berencana untuk menempatkan astronot di permukaan Bulan pada 2024.
Program tersebut juga akan menjadi pintu gerbang bagi China untuk bisa mengirim manusia ke Mars di masa depan.
KOMENTAR ANDA