post image
Turkish Airline/Net
KOMENTAR

Setelah lama tak mengangkasa, maskapai penerbangan Turkish Airlines akan melanjutkan penerbangan internasionalnya ke enam negara Eropa pada 18 Juni mendatang.

Negara-negara itu termasuk Jerman, Swiss, Austria, Belanda, Denmark dan Swedia, menurut pernyataan dari Flag Carrier Turki pada hari Selasa (2/6).

“Setelah dua bulan menghabiskan waktu jauh dari langit, merek global kami sedang mempersiapkan era baru dengan berkoordinasi bersama otoritas nasional dan internasional," katanya seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (2/6).

Penerbangan mulai ditangguhkan sejak 28 Maret lalu menyusul pembatasan penerbangan karena pandemik virus corona di seluruh dunia.

Penerbangan Turkish airlines akan menghubungkan 16 kota di Eropa ke-14 kota di Turki.

Operator akan melayani penerbangan ke Munich, Berlin, Frankfurt, Stuttgart, Dusseldorf, Hamburg, Cologne dan Hannover di Jerman. Zurich, Jenewa dan Basel di Swiss. Wina dan Salzburg di Austria. Amsterdam, Belanda, Kopenhagen, Denmark, dan Stockholm, Swedia. Penerbangan tersebut menghubungkan ke kota-kota Turki Antalya, Ankara, Gaziantep, Adana, Diyarbakir, Ordu-Giresun, Elazig, Samsun, Hatay, Kayseri, Trabzon, Izmir, Konya, dan Mugla (Bodrum-Dalaman).

Selain rute yang sudah ada, operator juga akan memulai lima rute baru musim panas ini. Penerbangan tersebut yaitu Basel-Gaziantep, Hanover-Diyarbakir, Salzburg-Ordu/Giresun, Frankfurt-Elazig dan Amsterdam-Kayseri.

Untuk penerbangan domestic sendiri pihak maskapai mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penerbangan pada hari Kamis (4/6).

Virus corona yang pertama kali muncul di Cina pada Desember lalu telah menyebar ke 188 negara di seluruh dunia menjadi pukulan telak bagi perjalanan udara secara global.

Menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins AS, virus ini telah menewaskan lebih dari 375.000 orang di seluruh dunia, dengan total infeksi mencapai hampir 6,3 juta dan sekitar 2,7 juta orang telah pulih dari penyakit ini.

Di Turki, virus corona sejauh ini telah menginfeksi 164.769 orang, dan merenggut 4.563 nyawa. Tetapi saat ini infeksi harian dan kematian mengalami tren penurunan. Sebagian besar orang mulai melakukan pemulihan secara penuh.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews