Untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata pada Maret lalu, Rusia kembali melakukan serangan udara pada Rabu (3/6) pagi dan menghantam benteng oposisi utama terakhir Suriah.
“Serangan Rusia pada Selasa malam dan Rabu dini hari menghantam wilayah barat laut tempat batas provinsi Hama, Idlib dan Latakia,” kata pengamat militer Suriah untuk Hak Asasi Manusia, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (4/6).
Aliansi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh mantan afiliasi Suriah Al-Qaeda, dan sekutu garis kerasnya menikmati kehadiran yang signifikan di daerah itu, tambah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu.
Wilayah Idlib di barat laut merupakan rumah bagi sekitar 3 juta orang penduduk. Wilayah itu dikendalikan oleh HTS dan kelompok-kelompok militan yang berafiliasi dengan mereka.
Hampir satu juta orang yang terlantar akibat serangan rezim yang didukung Rusia antara Desember dan Maret lalu.
Menurut laporan PBB sendiri, ada sekitar 840.000 dari hampir 1 juta tetap terlantar, sementara sekitar 120.000 telah kembali ke komunitas asal mereka sejak gencatan senjata diberlakukan.
Gencatan senjata yang bertepatan dengan merebaknya virus corona telah menghentikan serangan udara tanpa henti oleh pasukan rezim dan sekutu mereka, Rusia. Dalam kurun waktu empat bulan sedikitnya ada 500 warga sipil yang tewas akibat serangan tersebut.
Observatory mengatakan serangan terbaru dimaksudkan untuk mendorong gerilyawan menjauh dari jalan raya utama M4 di Suriah utara, tempat pasukan Turki dan Rusia sering melakukan patroli bersama sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Selain itu, serangan dimaksudkan juga untuk mendorong HTS dan sekutunya agar menjauh dari daerah Sahl Al-Ghab di utara provinsi Hama, di mana pemerintah dan pasukan Rusia hadir, tambahnya.
“Serangan udara itu memicu gelombang perpindahan baru dari Sahl Al-Ghab dan distrik Jabal Al-Zawiya dari Idlib,” kata Observatory.
Hampir setengah dari 3 juta orang yang tinggal di wilayah Idlib telah mengungsi dari bagian lain Suriah yang direbut kembali oleh rezim.
Setelah memegang hampir seperlima negara itu lima tahun lalu, intervensi Rusia telah membantu rezim merebut kembali kendali lebih dari 70 persen dari Suriah.
Di barat laut, HTS dan sekutunya mengendalikan sekitar setengah dari provinsi Idlib dan sebagian wilayah di provinsi tetangga Hama, Latakia, dan Aleppo.
Perang di Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan hampir setengah dari populasi telah mengungsi sebelum perang di negara itu dimulai pada tahun 2011.
KOMENTAR ANDA