Perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait dengan pembatasan perjalanan udara di antara keduanya telah menemukan titik terang.
Departemen Transportasi AS pada Senin (15/6) menyatakan, otoritas AS dan China telah setuju untuk mengizinkan pengoperasikan empat penerbangan dalam sepekan di antara kedua negara.
Setelah pernyataan tersebut, maskapai AS, Delta Air Lines mengatakan pihaknya akan melanjutkan layanan penerbangan penumpang dengan rute Shanghai-Seattle melalui Seoul pada pekan depan.
Sementara United Airlines akan melanjutkan layanan pernerbangan ke China mulai pekan depan.
Melansir <i>Reuters</i>, Departemen Perhubungan AS juga mengaku akan terus mendesak dipulihkannya secara penuh perjalanan udara antara AS dan China yang sempat tertutup akibat pandemik Covid-19.
Pemulihan penerbangan tersebut dilakukan khususnya untuk memulangkan para mahasiswa China yang terperangkap karena pandemik Covid-19 di negeri Paman Sam.
"Karena pemerintah China memperbolehkan lebih banyak penerbangan dengan operator AS kami akan membalas," papar departemen tersebut.
Berdasarkan informasi dari seorang sumber, otoritas China telah menyetujui perubahan persyaratan untuk maskapai penerbangan AS.
Perselisihan antara China dan AS terkait dengan perjalanan udara muncul ketika United dan Delta meminta izin kepada Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) untuk melanjutkan operasi pada Mei.
Namun sesuai dengan kebijakan pada 12 Maret, CAAC tidak memberikan izin tersebut.
Penolakan tersebut akhirnya membuat pemerintahan Presiden Donald Trump geram. Sehingga pada Rabu (3/6), pemerintah AS menetapkan akan menangguhkan maskapai penerbangan China mulai 16 Juni.
Mulai luluh, CAAC kemudian akan melonggarkan aturan agar maskapai penerbangan asing bisa terus beroperasi.
KOMENTAR ANDA