post image
Pesawat Air France/Net
KOMENTAR

Prancis membatasi operasi maskapai penerbangan China menjadi satu kali dalam minggu. Di mana keputusan tersebut merupakan tindakan balasan atas pembatasan operasi yang sama oleh Beijing.

Diumumkan oleh Kedutaan Besar Prancis di Beijing dalam situs web-nya pada Senin (13/7), keputusan tersebut berlaku bagi tiga maskapai penerbangan China. Mereka adalah Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines.

"Mulai 13 Juli, maskapai-maskapai China hanya akan diizinkan untuk melakukan satu perjalanan mingguan," ujar kedutaan seperti dikutip <i>CNA</i>.

"Diskusi sedang berlangsung antara kedua pemerintah dengan tujuan untuk mencapai solusi yang memuaskan," lanjutnya.

Dijelaskan pula keputusan tersebut merupakan aksi timbal balik atas kebijakan China pada 12 Juni. Di mana Beijing hanya membatasi maskapai Prancis, Air France, untuk melakukan tiga penerbangan dalam seminggu. Dalam praktiknya pun, otoritas China ternyata hanya mengizinkan satu penerbangan Air France dalam seminggu.
 
Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Paris mengatakan, pemerintah Prancis saat ini sedang mengupayakan mendapat tiga penerbangan mingguan oleh Air France di Shanghai.

Namun, mengingat jumlah penerbangan internasional yang diterima Shanghai, kedutaan mengatakan, kota mendapat tekanan yang besar untuk mengendalikan virus. Sehingga kondisi masih membingungkan.

"Kami berharap Prancis akan memeriksa kembali keputusan yang relevan dengan mempertimbangkan hubungan kedua negara, kembali ke jalur dialog dan konsultasi, bertemu di jalan tengah dan menyelesaikan masalah terkait penerbangan," sambung Kedutaan China.

Hingga saat ini, regulator penerbangan China, Civil Aviation Administration of China (CAAC) belum memberikan tanggapan.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews