post image
Tangkapan layar Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan, Mohammad Alwi dalam diskusi virtual "Industri Penerbangan Pasca Pandemi: Lepas Landas atau Lepas Kendali" pada Rabu, 15 Juli 2020/RMOL
KOMENTAR

Meski saat ini sudah masuk ke <i>new normal</i> atau juga disebut adaptasi kebiasaan baru (AKB), kondisi industri penerbangan di tanah air belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

Sejak pemerintah memberlakukan AKB, Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan, Mohammad Alwi mengatakan, mulai terjadi peningkatan operasi penerbangan walaupun masih landai.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam diskusi virtual bertajuk "Industri Penerbangan Pasca Pandemi: Lepas Landas atau Lepas Kendali" yang digelar oleh Habibie Center pada Rabu (15/7).

Alwi menjelaskan, tidak adanya peningkatan yang signifikan dikarenakan masyarakat yang masih takut untuk naik pesawat.

"Satu, karena Rapid Test masih mahal. Kedua, PCR, orang-orang banyak ketakutan. Selain itu, hasilnya hanya berlaku tiga hari, walaupun sekarang 14 hari," terangnya.

Padahal, Alwi mengungkap, pesawat merupakan moda transportasi paling aman jika dibandingkan dengan angkutan umum lainnya.

Di pesawat sudah ada teknologi filtrasi HEPA (High Efficiency Particulate Air), sehingga 99,9 persen udara yang tersirkulasi di kabin, katanya, aman.

Untuk itu, Alwi mengatakan, Kemhub selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

Dijelaskan oleh Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan TI PT Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, sirkulasi di pesawat yang bersifat vertikal meminimalisir penyebaran virus.

Diskusi tersebut juga turut diikuti oleh Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi; Regional Sales Director, Munich Airport, Simon Lotter; dan Pengamat Kedirgantaraan, Gerry Soejatman.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews