Di tengah pandemik, Mesir tetap kedatangan wisatawan. Sejak awal Juli hingga pekan kemarin, setidaknya sekitar 22 ribu pelancong mendatangi Mesir. Jumlah itu adalah angka penurunan drastis bila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemik, tetapi itu menjadikan pemasukan yang baik bagi Mesir.
Menteri Pariwisata dan Purbakala Khaled al-Anany mengumumkan hal itu lewat siaran CNBC Arabia. Wisatawan yang berkunjung tentunya mereka yang berasal dari negara dengan angka kasus yang sangat minim.
Anany menambahkan bahwa Mesir sedang mempelajari setiap variabel untuk menetapkan batas waktu kapan pariwisata dapat kembali dibuka dengan kekuatan penuh untuk seluruh negara.
Mesir baru-baru ini memberlakukan beberapa langkah yang bertujuan untuk menghidupkan lagi sektor bisnis lewat pariwisata. Juga bersiap mengembalikan aliran pariwisata begitu perjalanan udara internasional dibuka secara penuh.
Selama pertemuan virtual pada pertengahan Juni, Kabinet menyetujui sejumlah keputusan penting seperti menyetujui untuk membebaskan turis yang tiba dengan penerbangan langsung dari membayar biaya visa hingga 31 Oktober 2020, akhir musim turis musim panas.
Kementerian Penerbangan Sipil juga sepakat untuk memberikan diskon 50 persen untuk akomodasi dan biaya pendaratan di semua kota wisata untuk perjalanan charter, dan diskon 20 persen layanan darat di semua kota wisata.
Mesir menghentikan pariwisata pada bulan Maret sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memerangi penyebaran virus corona.
Pariwisata adalah sektor vital di Mesir, yang menyumbang sekitar 12 persen dari produk domestik bruto Mesir. Ini juga merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling parah terkena dampak oleh wabah koronavirus, yang telah merusak pariwisata dan industri penerbangan di seluruh dunia.
KOMENTAR ANDA