post image
Kapsul Crew Dragon yang diangkat dengan crane dari perairan Pensacola, Florida/Net
KOMENTAR

Pesawat ruang angkasa buatan SpaceX, Crew Dragon, berhasil kembali ke Bumi dengan selamat, sembari membawa dua astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken.

Crew Dragon jatuh di Teluk Meksiko, tepatnya mencebur ke perairan Pensacola, Florida pada Minggu (2/8) pukul 14.48 waktu setempat, diikuti oleh empat parasut utamanya.

Itu adalah pendaratan air pertama untuk pesawat ruang angkasa Amerika Serikat (AS) yang diawaki sejak misi Apollo-Soyuz 1975.

"Atas nama tim NASA dan SpaceX, selamat datang kembali ke planet Bumi dan terima kasih telah menerbangkan SpaceX," ujar Mike Heiman dari SpaceX menyambut Hurley dan dan Behnken, melansir AFP.

Sejumlah kapal sipil dilaporkan menyerbu zona pendaratan ketika sebuah kapal NASA melaju ke arah kapsul yang hangus dan mengangkatnya dengan crane.

Sekitar satu jam setelah pendaratan, para astronot keluar dari kapsul dan menuju pantai dengan helikopter. Mereka kemudian naik pesawat ke Houston, di mana mereka akan bertemu kembali dengan keluarga.

"Kami memasuki era baru spaceflight manusia, di mana NASA bukan lagi pembeli, pemilik, dan operator semua perangkat keras," kata administrator NASA, Jim Bridenstine.

"Ini benar-benar hanya permulaan. Kami memulai perjalanan membawa orang secara teratur ke dan dari orbit Bumi yang rendah, ke Bulan, dan akhirnya ke Mars," tambah Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell.

Misi Crew Dragon merupakan yang pertama sejak hampir satu dekade terakhir Amerika Serikat (AS) tidak menggunakan pesawat ruang angkasanya sendiri untuk membawa astronot ke luar angkasa.

Selama ini, AS harus bergantung pada Rusia untuk membawa astronotnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Melalui akun Twitter-nya, Presiden Donald Trump memberikan pujian atas keberhasilan NASA.

"Terimakasih untuk semuanya! Senang memiliki Astronot NASA kembali ke Bumi setelah misi dua bulan yang sangat sukses," cuit Trump.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews