Perusahaan Rusia, Kronstadt Technologies (KT) mengembangkan sebuah pesawat tanpa awak siluman terbaru yang dinamakan Grom yang berarti Guntur.
Grom, untuk pertama kalinya, diperkenalkan dalam International Military and Technical Forum Army 2020 yang digelar di Taman Patriot, Moskow sejak Minggu (23/8) hingga Selasa (25/8).
Dari laman <i>Defence Blog</i>, Grom disebut-sebut mampu melakukan berbagai misi, mulai dari pengintaian, pengawasan, penyerangan, hingga peperangan elektronik. Grom juga bisa melakukan misi secara tunggal atau berkelompok.
"Pesawat tanpa awak baru tersebut akan beroperasi dalam satu koneksi dengan pesawat tempur Su-35 dan Su-57," ujar desainer Kronstadt, Nikolay Dolzhenkov.
Dengan massa tujuh ton dan muatan sekitar 500 kg, Grom menjadi pesawat tanpa awak pertama buatan Rusia.
Menurut para pakar, Grom merupakan kembaran dari Kratos XQ-58A Valkyrie buatan Amerika Serikat (AS). Namun tentu dengan beberapa penyempurnaan.
Valkyrie merupakan sistem yang dikembangkan oleh Kratos Unmanned Aerial Systems yang bekerja sama dengan US Air Force Research Laboratory (AFRL).
Grom dibuat dengan Program Low-Cost Attritable Strike Demonstrator (LCASD) sehingga berbiaya murah, multi-misi, dan bisa digunakan pada landasan pacu.
Selain itu, Grom memiliki kemampuan terbang jarak jauh dengan kecepatan subsonik tinggi. Pesawat tanpa awak tersebut juga memiliki kemampuan bertahan dan beradaptasi yang ekstrem.
Menurut <i>Airspace Review</i>, Grom akan menghiasi jet tempur Altius dengan kemampuan kecerdasan buatan (AI). Di mana keduanya akan dipasangkan pada akhir tahun ini dan baru akan mulai diuji coba setelahnya.
KOMENTAR ANDA