Yunani tidak main-main dalam menghadapi kecaman dan gugatan Turki. Bersama Prancis dan sejumlah negara lain Yunani melakukan diskusi untuk pembelian senjata dalam agendanya untuk meningkatkan pertahanannya.
"Tidak hanya dengan Prancis tetapi juga dengan yang lain, kami sedang dalam pembicaraan untuk meningkatkan potensi pertahanan negara kami," terang pejabat Pemerintah Yunani, dikutip dari Reuters, Selasa (1/9).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Yunani mengungkapkan, setelah bertahun-tahun melakukan pengetatan ikat pinggang dalam pengeluaran pertahanan, saat ini negaranya siap untuk menghabiskan sebagian dari cadangan kasnya untuk pembelian senjata.
Dalam pembicaraan dengan Prancis itu, dijelaskan pula ada pembahasan yang meliputi pembelian pesawat tempur. Dijelaskan oleh pejabat yang tidak disebutkan namanya itu bahwa Athena setuju untuk membeli 18 jet tempur Rafale buatan Dassault dari Prancis.
"Tidak ada kesepakatan seperti yang tertulis di beberapa media. Namun, ada pembahasan tentang sejumlah hal," ujar sumber itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Yunani telah berselisih dengan tetangganya Turki atas berbagai masalah, termasuk klaim di mediterania. Ketegangan semakin meningkat bulan lalu setelah Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan di Mediterania Timur, menyusul pakta antara Athena dan Kairo yang meratifikasi perbatasan laut
Prancis dan Jerman telah mencoba menengahi untuk meredakan ketegangan. Sementara Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengadakan dua panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu.
KOMENTAR ANDA