post image
Roket Long March 2F membawa misi Shenzhou-11 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada 17 Oktober 2016/Net
KOMENTAR

Pesawat ruang angkasa eksperimental buatan China berhasil kembali ke Bumi setelah menghabiskan dua hari di orbit.

Kantor berita China <i>Xinhua</i> pada Minggu (6/9) melaporkan, pesawat ruang angkasa yang dikirim oleh Long March 2F berhasil meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, Gurun Gobi pada Jumat (4/9).

Pesawat eksperimental tersebut merupakan terobosan Beijing yang dapat digunakan kembali untuk pulang ke Bumi.

Dilansir dari <i>Space News</i>, hanya sedikit informasi yang diberikan terkait dengan pesawat tersebut. Tidak diketahui misi apa yang akan diemban oleh pesawat tersebut atau teknologi yang mereka gunakan.

"Setelah periode operasi orbit, pesawat ruang angkasa itu akan kembali ke lokasi pendaratan yang dijadwalkan di China. Itu akan menguji teknologi yang dapat digunakan kembali selama penerbangannya, memberikan dukungan teknologi untuk penggunaan ruang secara damai," lapor <i>Xinhua</i> pada saat peluncuran.

<i>Space News</i> sendiri mencetat, tampaknya pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali tersebut merupakan implementasi dari rencananya yang diumumkan pada 2017.

Sejauh ini pun, tidak ada gambar pesawat ruang angkasa atau peluncuran yang telah dirilis.

"Tidak ada gambar pesawat ruang angkasa atau peluncuran sejauh ini yang dirilis. Tingkat keamanan yang lebih tinggi dari biasanya di sekitar misi juga mencegah gambar pengamat muncul di media sosial," tulis <i>Space News</i>.

Dalam laporan sebelumnya, China mengatakan pihaknya merencanakan kendaraan luar angkasa Earth-to-orbit yang dapat digunakan kembali seperti haknya pesawat terbang.

Pejabat dari China Aerospace Science and Industry Corporation pada 2017 mengatakan mereka telah menyelesaikan beberapa uji lapangan untuk mesin dan komponen lainnya.

Selain China, Amerika Serikat (AS) juga tengah mengembangkan proyek serupa. Nama pesawat ruang angkasa AS tersebut adalah X-37B dan telah diuji coba sebanyak empat kali di luar angkasa, membawa muatan rahasia selama berbulan-bulan.

Perusahaan swasta Virgin Galactic juga melakukan hal yang sama. Perusahaan tersbeut berencana untuk menerbangkan pelanggan dan kargo dengan SpaceShipTwo di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, Sierra Nevada Corp. berencana untuk menerbangkan kargo NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta kargo dan astronot untuk pelanggan lain, dengan pesawat ruang angkasa Dream Chaser.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews