Singapore Airlines (SIA) Group mengumumkan akan memangkas 4.300 posisi di tiga maskapai penerbangannya sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Maskapai tersebut mengatakan, pihaknya akan mengurangi karyawan hingga menjadi sekitar 2.400 di Singapura maupun luar negeri.
"Group Singapore Airlines (SIA) hari ini mengumumkan keputusan sulit untuk memangkas sekitar 4.300 posisi di seluruh maskapai penerbangannya," demikian bunyi keterangan tertulis dari maskapai tersebut seperti yang diterima <i>ZonaTerbang</i>, Kamis (10/9).
"Keputusan ini diambil mengingat jalan panjang menuju pemulihan industri penerbangan global karena dampak pandemi Covid-19 yang melemahkan, dan kebutuhan mendesak maskapai penerbangan grup untuk beradaptasi dengan masa depan yang tidak pasti," sambungnya.
Dalam keterangan tertulisnya, SIA Group juga mengaku hanya akan mengoperasikan 50 persen dari kapasitasnya pada akhir tahun hingga setidaknya Maret 2021.
SIA Group menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, maskapai berbasis di Singapura tersebut mendapatkan kerentanan yang lebih besar karena tidak memiliki pasar domestik.
"Agar tetap dapat bertahan dalam lanskap yang tidak pasti ini, maskapai penerbangan akan mengoperasikan armada yang lebih kecil untuk jaringan yang lebih sedikit dibandingkan dengan operasi sebelum Covid mereka di tahun-tahun mendatang," jelasnya.
Sementara itu, dalam sebuah memo kepada para stafnya, CEO SIA group, Goh Choon Phong mengatakan, keputusan untuk memecat ribuan pekerja adalah langkah terberat yang harus ia buat selama 30 tahun berkarir.
Ia menuturkan, sejak awal pandemi, pihaknya berusaha untuk tidak mengambil opsi PHK. Namun situasi membuat mereka terpaksa melakukannya.
"Sejak awal, prioritas SIA Group adalah untuk memastikan kelangsungan hidup kami dan menyelamatkan pekerjaan sebanyak mungkin," tekan Goh.
Dalam pesannya, ia meminta agar mereka yang terdampak dari keputusan tidak berputus asa. Di mana pihak manajemen melakukan proses yang adil dan penuh hormat, serta memastikan agar mereka mendapatkan dukungan selama pandemi.
“Untuk kolega kami yang terkena dampak, ketahuilah bahwa ini bukan cerminan dari kekuatan dan kemampuan Anda,” katanya.
“Ini adalah hasil dari kelumpuhan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi global," tambahnya.
Pandemi Covid-19 telah meluluhlantahkan dunia penerbangan. SIA melaporkan, pendapatannya turun hingga 79,3 persen menjadi 851 juta dolar AS. Sementara pengeluaran hanya turun 51,6 persen menjadi 1,89 miliar.
Pada Juli, SIA melaporkan kerugian bersih sebesar 1,12 miliar dolar AS pada kuartal dua. Itu adalah kerugian terbesar untuk satu kuartal.
Tiga maskapai SIA Group yaitu, SIA, SilkAir, dan Scoot mengalami penurunan penumpang hingga 99,5 persen.
KOMENTAR ANDA