Pasukan tentara Guatemala melaporkan sebuah jet Hawker 800 yang dilaporkan dicuri dari Bandara Cuernavaca, Morelos, jatuh di ladang jagung Guatemala ketika mencoba mendarat di landasan pacu klandestin pada Selasa (22/9) malam waktu setempat.
Pejabat terkait mengatakan, di dalam bangkai pesawat yang hangus di Santa Marta Salinas itu ditemukan sejumlah paket kokain, ponsel dan senjata api. Selain itu ditemukan pula dua mayat yang mengemudikan pesawat tersebut. Saat ini kebangsaan kedua orang tersebut tengah menunggu konfirmasi.
Pesawat itu disebut lepas landas dari Bandara Internasional Mariano Matamoros pada Selasa pagi waktu setempat tanpa izin atau mengajukan rencana penerbangan, mengutip Mexico Daily, Kamis (24/9).
Pejabat di Morelos mengatakan tiga pria yang mengenakan seragam pilot komersial melewati keamanan sekitar pukul 8:20 pagi dan memasuki hanggar di Cuernavaca di mana mereka mengisi bahan bakar jet pribadi, membayar dengan kartu kredit, dan satu dari ketiga orang itu kemudian pergi.
Dua pria lainnya mematikan radio pesawat dan lepas landas, dan hampir menabrak pesawat lain dalam prosesnya.
"Pesawat itu mendarat pada pukul 4 sore di bandara internasional di Zulia, Venezuela, sebelum lepas landas lagi pada pukul 17:50 dan menuju utara dengan membawa sejumlah kokain," kata pejabat Guatemala.
Otoritas militer Guatemala melacak rute pesawat dan pasukan militer di berbagai bagian negara disiagakan.
Radar menunjukkan pesawat memasuki wilayah udara Guatemala pada pukul 8 malam. Pesawat itu mencapai landasan yang dimaksudkan sekitar 30 menit kemudian di mana pesawat itu jatuh.
Pada bulan Juli, sebuah pesawat yang melakukan perjalanan dari Venezuela yang membawa 390 kilogram kokain senilai 1.09 juta peso atau setara dengan 4,89 juta dolar AS jatuh di jalan raya Quintana Roo. Pengemudi pesawat kemudian melarikan diri ke hutan terdekat.
Menurut data resmi, sejauh ini pasukan keamanan Guatemala telah menemukan 26 pesawat yang digunakan dalam perdagangan narkoba di daerah pedesaan di utara dan selatan negara itu.
Pada 2019, Guatemala menyita 54 pesawat karena dicurigai digunakan untuk mengangkut narkoba.
Kartel internasional menggunakan Guatemala dan seluruh Amerika Tengah untuk memperdagangkan pengiriman narkoba menuju utara. Menurut Amerika Serikat, 90 persen kokain yang diselundupkan ke negara itu datang dengan pesawat, kapal, dan kapal selam dari Meksiko dan Amerika Tengah.
KOMENTAR ANDA