post image
Mantan Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono/ZonaTerbang
KOMENTAR

AirNav atau Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menjadi salah satu pihak yang dibuat pusing dengan pandemi Covid-19.

Lalu lintas penerbangan yang sepi membuat AirNav harus memutar otak, mencari inovasi-inovasi baru untuk menekan pengeluaran.

Mantan Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono mengurai, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh lembaga tersebut untuk menekan pengeluaran, sembari terus meningkatkan kualitas layanan.

"Saya pikir dalam situasi krisis seperti ini, aviation leader harus mampu mencari cara untuk bagaimana meningkatkan kinerja," ujar Wisnu dalam webinar Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI) bertajuk "The Contribution of Indonesia Aviation Industry Toward Escaping From Covid-19 Pandemic" pada Jumat (25/9).

Wisnu mengatakan, AirNav Indonesia dapat melakukan pengembangan produk dengan mengandalkan IT dan teknologi-teknologi penerbangan mordern.

"Dalam hal ini contoh memanfaatkan rute PBN (Performance Based Navigation) yang mengandalkan satelit, kemudian juga memanfaatkan ANSP (Air Navigation Service Provider) untuk mengurangi pengeluaran," terangnya.

Selain itu, Presiden The Center Strategic for Aviation Studies (CSAS) tersebut juga mengatakan, penggunaan listri harus dikurangi untuk menekan cash.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 ini juga dapat dimanfaatkan oleh AirNav untuk melakukan evaluasi penggunaan <i>civilian enclave airport</i>, yaitu memisahkan penggunaan bandara sipil dan militer.

"Mengevaluasi modal seperti di Kualanamu. Jadi airport militer khusus militer, airport sipil untuk sipil. jadi pengeluarannya lebih kecil," tambahnya.

Inovasi-inovasi tersebut sangat diperlukan oleh AirNav yang tidak mendapatkan jatah dari APBN sementara lalu lintas penerbangan saat ini sangat sepi.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews