Upaya para ilmuwan di universitas militer China untuk mengembangkan sistem tempur tak berawak untuk memenangkan perang di masa depan mulai membuahkan hasil. Laporan terbaru menunjukkan berbagai jenis peralatan tak berawak, termasuk platform tempur amfibi dan kendaraan tempur dengan konsep desain baru, mulai memasuki dinas militer.
Sejak 2013, tim inovasi teknologi untuk sistem tempur tak berawak di National University of Defense Technology (NUDT) telah membuat inovasi independen yang melibatkan teknologi perbatasan dalam peperangan tak berawak. Juga telah mengembangkan banyak jenis peralatan tempur tak berawak yang akan meletakkan dasar teknis bagi pasukan China untuk memenangkan perang di masa depan, seperti yang dilaporkan Radio Nasional China (CNR).
CNR melaporkan, salah satu proyek, yakni platform amfibi tak berawak, telah memenangkan tender kompetitif departemen peralatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Foto yang dilampirkan pada laporan tersebut menunjukkan prototipe platform amfibi di dalam air. Platform seukuran perahu itu sepertinya mampu berlayar dengan kecepatan tinggi.
“Itu telah melewati inspeksi pengiriman parameternya di atas air,” menurut laporan CNR, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (12/11).
Proyek lain, yang dijuluki ‘kendaraan tempur dengan konsep desain baru’, juga siap untuk pemeriksaan pengiriman, kata laporan itu.
“Selama fase awal proyek, kepala tim NUDT melakukan survei terhadap lebih dari selusin unit militer untuk mempelajari kebutuhan pasukan akan kendaraan tempur tak berawak, dan akhirnya memutuskan untuk membangunnya untuk berbagai keperluan termasuk pembersihan rintangan dan pengintaian,” kata CNR.
Dalam beberapa tahun terakhir, tim NUDT juga mengembangkan seri kendaraan darat tak berawak bernama ‘Desert Wolf’, yang berjalan di jalur ulat, dilengkapi dengan stasiun senjata yang dikendalikan dari jarak jauh, dan dapat mengangkut barang dan tentara yang terluka. Tim juga memodifikasi kendaraan serbu off-road Dongfeng Mengshi - jenis kendaraan yang banyak digunakan oleh PLA - menjadi varian tak berawak, menurut laporan itu.
Di saat drone udara telah membentuk kembali peperangan modern, senjata tak berawak di darat serta di permukaan air dan di bawahnya, belum mendapatkan perhatian publik yang terkonsentrasi, tetapi mereka juga diharapkan mengubah cara pertempuran dilakukan, kata seorang ahli militer yang berbasis di Beijing yang tidak ingin disebutkan namanya.
“China perlu mengembangkan dan menugaskan peralatan tak berawak di semua bidang,” kata ahli tersebut.
Dalam latihan pendaratan amfibi bersama skala besar baru-baru ini di lepas pantai tenggara daratan China, PLA mengerahkan berbagai jenis peralatan tak berawak termasuk drone pengintai udara, kapal pemecah rintangan tak berawak, dan kendaraan darat tak berawak untuk tujuan serangan dan transportasi, menurut laporan TV Nasional China pada Oktober.
KOMENTAR ANDA