China masih belum mengizinkan Boeing 737 MAX untuk kembali ke layanan meskipun regulator Amerika Serikat (AS) sudah mencabut larangan terbang.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada Jumat (20/11) menuturkan, belum memiliki jadwal untuk memasukkan kembali 737 MAX ke layanan, seperti dilaporkan <i>AFP</i>.
Selama 20 bulan, 737 MAX dikandangkan karena masalah keamanan setelah dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia terjadi.
Dua kecelakaan yang merenggut 346 orang itu membuat Boeing menghadapi serangkaian tes dan peningkatan sistem keamanannya.
China yang menjadi negara pertama menangguhkan penerbangan 737 MAX mengatakan, hasil investigasi kecelakaan tersebut harus dijelaskan dan perbaikan desain pesawat harus efektif.
Pada Rabu (18/11), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS telah mencabut larangan terbang 737 MAX.
Pekan lalu, Boeing menyebut, pihaknya berharap China dapat membeli lebih dari 8.600 pesawat baru senilai 1,4 triliun dolar AS dalam dua dekade mendatang.
KOMENTAR ANDA