post image
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (baju putih) memimpin jumpa pers di JICT yang menjadi posko pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182./RMOL
KOMENTAR

Ikatan Pilot Indonesia meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan kecelakaan pesawar Sriwijaya Air SJ-182 secara transparan.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi ZonaTerbang pada Minggu (10/1), Ikatan Pilot Indonesia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban dan awak, serta maskapai atas kecelakaan yang menimpa Boeing 737-500 nomor registrasi PK-CLC di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

Selain menyampaikan bela sungkawanya, Ketua Ikatan Pilot Indonesia Kapten Iwan Setyawan mengingatkan KNKT untuk melakukan penyelidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip atas kecelaaan tersebut.

"Investigasi dilakukan secara ketat mengikuti ketentuan dan protokol yang diuraikan dalam ICAO Annex 13, hanya untuk tujuan menemukan faktor penyebab kecelaan dan membuat rekomendasi keselamatan penerbangan yang diperlukan," ujar Iwan.

"Harapan kami proses investigasi tersebut dapat berlangsung dengan baik dan tidak terintervensi oleh adanya kepentingan-kepentingan lain, dalam upaya mengungkap penyebab kecelakaan yang sebenarnya secara transparan," tambahnya.

Iwan mengatakan, penyelidik harus memiliki akses tanpa hambatan ke semua bahan dan barang bukti, termasuk reruntuhan, rekaman penerbangan, catatan dari pihak pengelola lalu lintas udara, dan otoritas tak terbatas untuk memastikan bahwa pemeriksaan terperinci dapat dilakukan oleh ahli keselamatan penerbangan.

Selama invetigasi berlangsung, Ivan melanjutkan, pengumpulan, pencatatan, dan analisa semua informasi yang relevan, termasuk pernyataan dari para saksi, diharapkan tidak menjadi pengungkapan data, untuk menghindari salah tafsir atas peristiwa yang terjadi.

"Publikasi informasi yang terlalu dini dapat membahayakan keselamatan penerbangan apabila informasi tersebut tidak memiliki konteks keseluruhan dari data investigasi faktual yang dapat dipertanggungjawabkan," lanjutnya.

"Kami berharap tidak adanya catatan atau pernyataan apa pun terhadap kecelakaan ini selain untuk kepentingan investigasi oleh KNKT," imbuh Iwan.

Selain itu, ia menegaskan, Komite ANalisis dan Pencegahan Kecelakaan Ikatan Pilot Indonesia yang didukung para ahli investigasi kecelakaan IFALPA juga siap membantu KNKT selama proses investigasi, penyusunan laporan, hingga pembuatan rekomendasi keselamatan penerbangan.

"Ikatan Pilot Indonesia akan memantau investigasi secara ketat untuk memastikan bahwa penyelidikan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip di atas dan diharapkan semua upaya dilakukan untuk mencegah terulangnya peristiwa tragis tersebut," pungkasnya.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews