Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menyisakan kisah haru sang pilot Kapten Afwan dan copilot Diego Mamahit. Keduanya diketahui memiliki kepribadian yang taat dalam beribadah.
"Membaca cerita dan testimoni di medsos tentang Kapten Afwan dan Copilot Diego Mamahit, keduanya orang baik dan orientasi hidupnya ibadah," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon di akun Twitternya, Minggu (10/1).
Jansen pun melihat keteladanan kedua sosok tersebut sebagai pengingat bagi publik agar tetap dekat dengan Tuhan.
"Capt Afwan jadikan shalat pegangan, Diego ubah jadwal terbang agar bisa gereja pagi. Pengingat bagi kami yang masih diberi umur ini. Terima kasih," tandasnya.
Sebelumnya pihak keluarga menceritakan copilot Diego seharusnya tidak berada di pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan kepulauan seribu karena mendapat jadwal terbang ke Belitung malam hari.
Namun ia memilih mengubah jadwal untuk dirinya dengan menaiki Sriwijaya SJ-182 pukul 14.00 WIB karena waktunya siang dan agar bisa menjalankan ibadah di gereja pada Minggu paginya di Jakarta.
"Karena niatnya dia mau cepat pulang supaya besok bisa masuk gereja pagi. Kalau dia ambil flight malam ke Belitung, otomatis dia sudah tidak bisa pulang karena sudah tidak ada flight," kata paman Diego, Pierre Patrick Pangemanan kepada wartawan, Sabtu (9/1).
Laporan: Diki Trianto
KOMENTAR ANDA