post image
FDR black box dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182/RMOL
KOMENTAR

Tim gabungan yang dikerahkan untuk mencari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sejauh ini telah berhasil menemukan satu dari dua black box.

Bagian black box yang sudah ditemukan adalah Flight Data Recorder (FDR), sementara Cockpit Voice Recorder (CVR) masih dalam proses pencarian.

FDR sendiri merekam data penerbangan milik pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu lalu (9/1). Sedangkan CVR berisi rekaman suara di kokpit.

Analis penerbangan John Brata menuturkan, penemuan black box Sriwijaya Air memang belum lengkap, tapi masih dapat dianalisis untuk menentukan apa yang terjadi pada pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.

"Tidak lengkap, tapi sudah lumayan. Asal datanya tidak rusak, bisa dianalisis," ujarnya kepada ZonaTerbang.id, Rabu (13/1).

Ia menjelaskan, bentuk data FDR sendiri seperti elektrokardiogram (EKG) yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung.

"Perlu dibaca orang yang sudah dilatih," sambungnya.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyebut, memerlukan waktu dua hingga lima hari bagi pihaknya untuk mengunduh data FDR.

Sementara itu, menurut John Brata, jika KNKT tidak bisa melakukan analisis, maka black box akan dikirim ke Singapura atau Amerika Serikat (AS).

Pesawat Sriwijaya Air yang jatuh sendiri merupakan Boeing 737-500. Pesawat membawa 62 orang, terdiri dari 56 penumpang dan 6 kru ketika hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews