post image
Pesawat Boeing 777 milik United Airlines mengalami kerusakan mesin kanan ketika terbang/Net
KOMENTAR

Insiden yang dialami oleh United Airlines membuat Jepang waspada dan meminta maskapai penerbangannya untuk tidak menggunakan pesawat Boeing 777 sementara waktu.

Pusat Layanan Informasi Aeronautika Jepang pada Minggu malam (21/2) mengimbau agar pesawat Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney 4000 untuk tidak lepas landas, mendarat, atau terbang di wilayahnya.

Imbauan itu muncul setelah pesawat yang sama milik United Airlines dilaporkan mengalami kerusakan mesin kanan, meski akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Denver pada Sabtu (20/2). Tidak ada laporan korban luka di pesawat atau di darat.

Namun puing-puing dari pesawat diketahui jatuh ke pinggiran kota Denver dan hampir merusak rumah warga.

Dikutip dari <i>CNA</i>, pesawat 777 yang digunakan United telah berusia 26 tahun dan didukung oleh dua mesin Pratt & Whiyney PW4000.

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah mengeluarkan arahan kelayajan udara darurat setelah insiden tersebut. Pesawat serupa juga akan diinspeksi lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, Administrator FAA Steve Dickson mengatakan  instruksi tersebut mencakup pesawat Boeing 777 yang dilengkapi dengan mesin Pratt & Whitney PW4000 tertentu, di mana perintah itu kemungkinan akan mencabut beberapa pesawat dari layanan.

Menurut Dickson, dari tinjauan awal kegagalan mesin United, perlu adanya peningkatan interval pemeriksaan untuk bilah kipas berlubang dari model mesin yang hanya digunakan Boeing 777 itu.

United adalah satu-satunya operator Amerika dengan jenis mesin PW4000 di armadanya, dan maskapai tersebut mengatakan akan menghentikan armada pesawat yang terkena dampak.

FAA mengatakan Boeing 777-200 kembali ke Bandara Internasional Denver setelah mengalami kerusakan mesin kanan tak lama setelah lepas landas. Penerbangan 328 sedang terbang dari Denver ke Honolulu ketika insiden itu terjadi.

United menyebut pesawat membawa 231 penumpang dan 10 awak.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews