Pemerintah Indonesia mengevakuasi 26 WNI dari Kabul, Afghanistan, menggunakan pesawat terbang milik TNI AU pada tanggal Jumat 20 Agustus. Evakuasi dilakukan melalui Islamabad, Pakistan. Pesawat tiba di Tanah Air hari Sabtu, (21/8) sekitar pukul 03.33 WIB.
Tim evakuasi berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal 18 Agustus lalu dengan rute Jakarta, Aceh, Kolombo, Karachi, Islamabad kemudian Kabul.
"Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar 1 jam atau kurang dari 1 jam dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu," ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya, (Sabtu, 21/8).
Setelah mengantongi semua izin lintas udara yang diperlukan, pesawat mendarat di Islamabad, Pakistan pada 18 Agustus sekitar pukul 18.27 waktu setempat.
“Semula kita sudah berhasil mendapatkan slot pendaratan untuk 19 Agustus pagi (di Kabul), sekitar pukul 04.10. Namun izin tersebut kemudian ditarik kembali dan ditunda karena ada perkembangan lapangan yang tidak kondusif. Perubahan yang sangat cepat menggambarkan dinamika di lapangan yang terus berubah," jelasnya.
Dia juga menambahkan, karena penarikan izin itu, tim di Jakarta melakukan koordinasi dengan Kabul. Termasuk juga melakukan komunikasi dengan Menlu Turki, Menlu Norwegia, Belanda, Amerika Serikat dan NATO.
"Tanggal 20 Agustus dini hari, diperoleh informasi izin landing yang baru telah diperoleh. Tim evakuasi langsung melakukan persiapan dan pesawat TNI AU berangkat menuju Kabul pada 20 Agustus sekitar pukul 04.10 kemudian tiba di Kabul pada pukul 05.17 waktu setempat," ungkap Menlu Retno.
"Rencana awal, pesawat hanya berhenti selama 30 menit. Namun kembali terjadi dinamika, sehingga pesawat berada di Bandara Kabul selama kurang lebih 2 jam.
Pesawat TNI AU terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 08.11 WS untuk melakukan pengisian bahan bakar, dan kemudian kembali terbang menggunakan rute yang sama pada saat keberangkatan," tandasnya.
"Seluruh WNI berjumlah 26 orang yang kita evakuasi, semua dalam kondisi baik. Satu catatan, seorang diplomat dalam kondisi kurang sehat (non-COVID) dan akan segera dilakukan perawatan," pungkasnya.
Milisi Taliban berhasil memasuki Kabul, ibu kota Afghanistan pada Hari Minggu 15 Agustus, memaksa Presiden Ashraf Ghani hengkang dan negara-negara asing memutuskan untuk mengevakuasi misi diplomatik serta warga negaranya dari Afghanistan.
KOMENTAR ANDA