Organisasi Penelitian Ruang Angkasa India (ISRO) semakin dekat dengan rencana mengirimkan misi ke planet Venus, 225 juta kilometer dari Bumi.
Tidak seperti Mars yang sudah sering dikunjungi dan diteliti, sampai saat ini masih sangat sedikit yang diketahui tentang permukaan Venus yang diselimuti atmosfer tebal yang bersifat mematikan dan korosif.
“Misi kami dapat dilakukan dengan sangat cepat, kami memiliki kemampuan untuk itu. Tapi hari ini, kami melihat kontribusi apa yang diberikan misi tersebut (kepada India),” ujar Ketua ISRO S Somnath, dikutip dari TimesNow India pada Rabu (4/5).
Somnath mengatakan, badan antariksa India sedang mencari sesuatu yang berbeda dan mencari penemuan baru terkait Venus. Misi ini juga akan melibatkan investasi besar.
“Kami akan melihat apakah kami hanya mengulangi apa yang telah dilakukan untuk memvalidasi itu, kami dapat melakukannya, (tetapi kami harus mencoba) mencapai sesuatu yang unik. Hasil unik seperti Chandrayaan, Mars Orbiter Mission, dan Astrosat diperlukan untuk misi sains kali ini,” tambahnya.
ISRO kini merencanakan percobaan seperti penyelidikan proses permukaan dan stratigrafi bawah permukaan dangkal (studi tentang pembentukan batuan), termasuk hotspot vulkanik aktif dan aliran lava, mempelajari struktur, komposisi, dan dinamika atmosfer, dan penyelidikan interaksi angin matahari terhadap Ionosfer Venus (di mana atmosfernya bertemu luar angkasa).
ISRO menetapkan tanggal peluncuran Shukrayaan I, kendaraan roket misi pengorbit Venus pada Desember 2024.
Dikatakan Bumi dan Venus akan sejajarkan sedemikian rupa sehingga pesawat Shukrayaan I dapat diatur pada lintasan ke planet yang membutuhkan jumlah minimum propelan. Periode serupa berikutnya akan terjadi pada tahun 2031.
Venus menjadi fokus utama eksplorasi ISRO karena diyakini memiliki kondisi mirip dengan di bumi. Pada tahun 2020, jejak molekul langka yang dikenal sebagai fosfin ditemukan di atmosfer atas Venus.
Fosfin biasanya dihasilkan oleh aktivitas industri manusia atau oleh mikroorganisme yang tumbuh subur di lingkungan bebas oksigen.
Ini menimbulkan kegembiraan besar tentang kemungkinan beberapa jenis kehidupan mikroba di bagian terluar atmosfer Venus yang tidak ramah, dan tentunya kemungkinan adanya makhluk hidup di planet itu.
KOMENTAR ANDA