Sebagai bagian dari kerja sama militer dua negara, Amerika Serikat dan Maroko meluncurkan latihan militer tahunan besar-besaran bertajuk “African Lion" 2022.
Latihan yang digelar di tengah peningkatan ketegangan antara Kerajaan Maroko dan negara tetangga, Aljazair, itu dimulai sejak Senin (20/6) waktu setempat di wilayah selatan Maroko, Agadir.
Latihan ini melibatkan sekitar 7.500 personel dari 10 negara seperti Brasil, Prancis, dan Inggris. Dan untuk pertama kalinya akan melibatkan observer dari NATO, juga pejabat dari Israel.
Wakil Komandan Jenderal untuk Afrika dan Komandan Satgas Eropa Selatan Angkatan Darat AS-Afrika, Mayor Jenderal Andrew M. Rohling, mengatakan latihan kali ini sudah direncanakan selama setahun sejak latihan African Lion dimulai 21 tahun lalu.
"Tujuan keseluruhan kami adalah untuk meningkatkan kerja sama antara negara-negara Afrika, khususnya Afrika Barat, dan memperkuat tujuan kami dengan Maroko," ujarnya, seperti dikutip dari Africa News, Sabtu (25/6).
"Beberapa manuver akan dilakukan di Tunisia, Senegal, dan Ghana," kata Komando Afrika-AS dalam sebuah pernyataan.
Kolonel Hicham el-Amrani, komandan operasi militer di wilayah Al Mahbes mengatakan latihan tahun ini melibatkan manuver udara dengan jet tempur AS dan Maroko.
“Kegiatan kedua terdiri dari manuver udara dengan jet tempur Maroko dan AS, dengan tembakan langsung juga, dengan helikopter serang, jadi aktivitas udara ini akan digunakan untuk melatih petugas pemandu udara," katanya.
Sumber Maroko menyebutkan sebagian besar latihan akan berlangsung di Kenitra, dekat Rabat, sementara yang lain akan lebih dekat ke selatan dekat perbatasan Aljazair.
Latihan ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juni.
KOMENTAR ANDA