Salah satu sekutu Rusia di Timur Tengah, Iran, dilaporkan sedang bersiap mengirim ratusan drone ke Moskow.
Mengutip laporan intelijen, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Senin (11/7), bahwa Teheran juga berencana untuk melatih Rusia menggunakan pesawat tak berawak bersenjata ini pada Juli.
“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang mempersiapkan untuk memberikan Rusia hingga beberapa ratus UAV (kendaraan udara tak berawak), termasuk UAV berkemampuan senjata pada waktu yang dipercepat,” kata Sullivan, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/7).
Pernyataan Sullivan datang sehari sebelum kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi , di mana kemampuan nuklir Iran akan menjadi topik utama diskusi antara dia dan para pemimpin regional lainnya.
Sullivan mengatakan Iran menyediakan drone serupa untuk pemberontak Houthi Yaman, yang memungkinkan mereka untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata ditengahi tahun ini.
“Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana Rusia melihat ke negara-negara seperti Iran untuk kemampuan yang juga digunakan … atau telah digunakan sebelum kami memberlakukan gencatan senjata di Yaman untuk menyerang Arab Saudi,” katanya.
Pasukan Ukraina telah menggunakan pesawat tak berawak untuk menangkis invasi pasukan Rusia dan AS telah memasok Kyiv dengan mesin sebagai bagian dari persenjataan yang telah dipasok ke negara itu sejak invasi.
"Kami akan terus melakukan bagian kami untuk membantu mempertahankan pertahanan efektif Ukraina dan untuk membantu Ukraina menunjukkan bahwa upaya Rusia untuk mencoba menghapus Ukraina dari peta tidak dapat berhasil," kata Sullivan.
Moskow mengklaim bahwa Ukraina meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke kilang minyak di Rusia selatan bulan lalu. Namun militer Ukraina tidak mengkonfirmasi telah melakukan serangan itu.
KOMENTAR ANDA