post image
KOMENTAR

Sepanjang tahun 2021 lalu, maskapai nasional Garuda Indonesia mengalami kerugiaan yang tidak sedikit, yakni Rp 62,3 triliun atau 4,16 miliar dolar AS.

Kerugiaan ini dibukukan dalam Laporan Keuangan tahun 2021.

Dalam laporan itu diperoleh informasi yang menyebutkan pendapatan usaha Garuda tercatat sebesar 1,33 miliar dolar AS dimana pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar 1,04 miliar dolar AS, penerbangan tidak berjadwal sebesar 207,4 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya sebesar 207,4 juta dolar AS.

Adapun, beban usaha Garuda Indonesia tercatat sebesar 2,6 miliar dolar AS, mengalami penurunan dibandingkan periode 2020 yang sebesar  3,03 miliar dolar AS.

Laporan itu juga menyebutkan, total aset Garuda Indonesia saat ini sebesar 7,19 miliar dolar AS, yang terdiri dari aset lancar  305,7 miliar dolar AS dan aset tidak lancar 6,88 miliar dolar AS.

Sementara itu total liabilitas Garuda sebesar 13,3 miliar dolar AS yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar 5,77 miliar dolar AS dan total liabilitas jangka panjang sebesar 7,53 miliar dolar AS.

Sementara itu terjadi penurunan total liabilitas dan ekuitas Garuda sebesar 7,19 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,78 miliar dolar AS.

Adapun Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam rilis hari Kamis (14/7) mengatakan, terlepas dari tekanan kinerja usaha di tahun 2021, secara fundamental, operasional Garuda meningkat. Dari catatan yang ada peningkatan terjadi pada angkutan kargo group tercatat sebesar 20,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Hal tersebut turut menunjang peningkatan proporsi pendapatan kargo pada total pendapatan usaha Garuda yang berada di kisaran 24,85 persen dibandingkan dengan pendapatan kargo di tahun 2020 sebesar 17,74 persen.

Pendapatan kargo tersebut juga termasuk di dalamnya pendapatan angkutan freighter yang menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha Perusahaan dalam menjaga arus kas operasional Garuda Indonesia.

Irfan pun menambahkan sepanjang tahun 2021 Garuda juga telah melayani sedikitnya 2.221 penerbangan charter. Ini mengalami peningkatan sebesar 27,21 persen dibandingkan dengan tahun 2020 yang berjumlah 1.746 penerbangan charter.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews