Baru-baru ini sebuah peristiwa memalukan terjadi di Bandara Gatwick di West Sussex, Inggris.
Bandara tersibuk kedua di Inggris yang terletak kurang dari 50 kilometer ke arah selatan London ini terpaksa menutup hampir semua toiletnya. Baik untuk penumpang maupun karyawan.
Penyebabnya adalah kegagalan pasokan air karena saluran air yang pecah.
SimpleFlying melaporkan, kegagalan pasokan air diketahui dua hari lalu (Kamis sore, 14/7).
“Masalah dengan pasokan Air SES ke Gatwick dan daerah sekitarnya pagi ini telah menyebabkan tekanan air lebih rendah dari biasanya di seluruh bandara. Kami bekerja sama dengan SES Water untuk memastikan masalah ini diselesaikan secepat mungkin,” ujar juru bicara Bandara Gatwick yang tidak disebutkan namanya.
“Air kemasan tersedia untuk penumpang dan staf di seluruh bandara dan tindakan darurat lainnya sedang dilakukan untuk memastikan kesejahteraan penumpang kami. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan penumpang,” sambungnya.
Selain itu, pihak bandara juga membawa tanker air untuk mengurangi dampak kekurangan air pada penumpang dan staf. Sekitar 1.500 rumah di kota terdekat Crawley juga terkena dampak.
Adapun jurubicara perusahaan air minum setempat, SES Water, mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi sumber air yang meledak di Shipley Bridge.
“Kami bekerja keras untuk menyelesaikannya. Seiring kemajuan kami dengan perbaikan, kami berharap ini akan mulai memulihkan tekanan ke daerah sekitarnya,” ujarnya.
Sebelum dilanda pandemi, Bandara Gatwick merupakan bandara tersibuk kesepuluh di Eropa, dengan lebih dari 46 juta penumpang pada tahun 2019.
Di musim panas tahun ini, Bandara Gatwick yang memiliki landasan pacu tunggal kembali menerima pesawat dari berbagai maskapai.
Menurut laporan, kejadian ini tidak berdampak pada jadwal penerbangan.
KOMENTAR ANDA