Duka mendalam serta keprihatinan disampaikan anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani atas kecelakaan yang terjadi di Pangkalan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Senin (18/7).
Dalam peristiwa ini, sebuah pesawat latih yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara, T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan mengalami kecelakaan saat mengikuti latihan penyusupan.
"Kami prihatin mendengar kejadian ini dan berdoa agar Lettu Pnb Allan bisa segera ditemukan,” kata Christina kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/7).
Legislator dari Fraksi Golkar ini mengurai pada bulan Maret 2021 lalu, Komisi I mengunjungi Lanud Iswahjudi untuk mendengar langsung kondisi dan kesiapan pesawat tempur yang dioperasikan Wing Udara 3 Tempur meliputi jet tempur F16 Fighting Falcon, Sukhoi SU 27 dan SU 30, serta tentunya Golden Eagle T50i. Hasilnya semua layak beroperasi.
"Dari segi usia beragam jet tempur ini masih dalam kondisi layak terbang, untuk Golden Eagle, jika tidak salah tahun pembuatannya di 2013,” katanya.
Dalam berbagai kunjungan, sambung Christina Aryani, pihaknya kerap menemui adanya masalah dalam program pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur. Secara garis besar, kendala ini terjadi karena keterbatasan anggaran.
Menurutnya, perawatan dan pemilharaan alutsista menjadi salah satu hal yang selalu diperjuangkan Komisi I. Sebab, hal ini berdampak langsung terhadap kelayakan operasi alutsista dan keselamatan personil yang mengoperasikan.
"Kami menunggu hasil investigasi TNI AU untuk dapat berkomentar lebih lanjut,” tutupnya.
Pesawat latih tempur ringan T-50i Golden Eagle milik TNI AU ini adalah buatan Korea Aerospace Industries (KAI) bekerjasama dengan Lockheed Martin. Pada tahun 2011, Indonesia membeli 16 unit dari KAI.
Armada ini secara resmi memperkuat TNI AU sejak tahun 2013 dan total sudah mengalami 4 kali kecelakaan.
KOMENTAR ANDA