Pilot pesawat Citinlik tujuan Surabaya-Makassar meninggal dunia tak lama setelah mendarat darurat di Bandara Internasional Djuanda, Surabaya, Kamis pagi (21/7). Sang pilot, Capt. Boy Awalia Aslin, memutuskan return to base karena mengalami persoalan kesehatan setelah pesawat mengudara sekitar 15 menit.
Pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan QG307 lepas landas menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada pukul 06.00 WIB sesuai dengan rencana. Dan kembali touch down di Surabaya sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Kadek Rai, kematian Capt. Boy Awalia dipastikan oleh dokter di rumah sakit setempat yang menangani kasus ini.
“Setelah kurang lebih 15 menit mengudara, penerbangan tersebut kembali mendarat di Surabaya dikarenakan pilot kami mengalami darurat kesehatan. Pesawat tersebut telah mendarat kembali pukul 07.00 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan baik dan selamat," kata Dewa menjelaskan.
Citinlink telah mengganti pesawat untuk membawa penumpang menuju Makassar. Pesawat pengganti berangkat pada pukul 10.46 WIB.
Dia juga mengatakan, jenazah Capt. Boy akan diterbangkan Jakarta. Capt. Boy Awalia menyelesaikan pendidikan penerbangan di Ardmore Flying School of New Zealand, dan memulai kariernya sejak tahun 1994.
Dari data yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Kementerian Perhubungan diperoleh rincian kronologi kejadian sebagai berikut (time in UTC):
23.15 CTV307 Take off RWY 28 normal operation
23.22 On Radial 070 39NM SBR declared PAN PAN report pilot incapacity then request RTB
23.23 Vector to RNP Approach rwy 28
23.30 over SADPU request holding for burning fuel
23.35 making RNP Approach
23.45 CTV307 make go around rwy 28
23.47 request approach rwy10.
23.50 Making ILS Approach
23.56 Landed Safely RWY10
23.57 Vacate rwy via N6 ke parking stand 6 T2.
KOMENTAR ANDA