Israel mengumumkan penghentian sementara aktivitas jet tempur siluman F-35. Langkah tersebut diambil menyusul kekhawatiran Amerika Serikat (AS) terkait kecacatan pada sistem pelontar pilot.
Angkatan Udara Israel di Twitter pada Sabtu (30/7) mengatakan armada F-35 akan menjalani inspeksi. Selain itu setiap operasi F-35 akan dilakukan dengan otorisasi khusus dari kepala angkatan udara.
"Angkatan Udara menerima informasi tentang temuan keselamatan di kursi lontar di jajaran F-35 yang dinilai berisiko rendah. Selain itu, arahan telah diterima untuk melakukan tes selama 90 hari ke depan," kata militer Israel, seperti dimuat The Times of Israel.
Militer Israel juga mencatat kemungkinan untuk mengandangkan armada F-35. Namun keputusan tersebut baru akan diambil beberapa hari mendatang.
Pengumuman Israel mengikuti pemberitahuan AS pada Jumat (29/7) terkait kemungkinan adanya kecacatan pada kartrid bahan peledak dalam sistem ejeksi pilot di atas tiga pesawat militer AS, termasuk F-35. Hal ini juga memicu penghentian sementara beberapa operasi AS.
Lockheed Martin yang memproduksi jet tersebut mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan Kantor Program Gabungan dan pelanggan untuk masalah ejektor kursi untuk memastikan operasi yang aman dan efektif.”
“Kami membantu dengan inspeksi kursi jika diperlukan,” tambahnya.
Menurut Air Force Times, AS pertama kali menemukan masalah tersebut pada April, namun membutuhkan waktu tiga bulan untuk akhirnya menghentikan sementara ooperasi F-35.
KOMENTAR ANDA