Setelah membatalkan kesepakatan pembelian 16 unit helikopter angkut militer Mi-17 Rusia, Filipina berencana membeli helikopter Chinook angkat berat dari Amerika Serikat (AS).
Akhir bulan lalu, Filipina mengumumkan kesepakatan senilai 227 juta dolar AS untuk Mi-17 Rusia telah dibatalkan pada Juni 2022.
Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Manuel Romualdez mengatakan pembatalan kontrak dengan Moskow dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina yang mendatangkan sanksi dari AS dan negara Barat lainnya.
Alih-alih, Romualdez mengatakan helikopter Chinook dari AS akan dijadikan pengganti untuk difungsikan sebagai mobilitas pasukan militer serta upaya tanggap bencana di Filipina.
"Manila dan Washington telah sepakat untuk membeli helikoper Chinook dengan harga yang sama ketika membeli Mi-17 milik Rusia. Kesepakatan ini juga kemungkinan akan mencakup pemeliharaan, layanan dan suku cadang," jelasnya, seperti dikutip Reuters, Senin (15/8).
Saat ini Filipina dilaporkan telah melakukan diskusi dengan Rusia untuk mengembalikan uang muka senilai 38 juta dolar AS atas kesepakatan pembelian Mi-17.
Militer Filipina tengah melakukan modernisasi alutsista yang sudah ketinggalan zaman, termasuk kapal perang dari Perang Dunia Kedua dan helikopter yang digunakan oleh AS dalam Perang Vietnam.
Selain kesepakatan militer, Filipina juga menginginkan peningkatan kerjasama ekonomi dengan AS, termasuk di bidang manufaktur, infrastruktur digital dan energi bersih, termasuk tenaga nuklir modular.
KOMENTAR ANDA