Serangan udara Amerika Serikat (AS) di Somalia telah membunuh 13 pejuang kelompok militan Al Shabaab. Tidak ada warga sipil yang terluka atau terbunuh dalam serangan.
Dalam pernyataan pada Rabu (17/8), Pentagon mengatakan serangan terjadi pada 14 Agustus di dekat Teedaan, bagian tengah-selatan Somalia. Ketika itu, pejuang Al Shabaab menyerang pasukan Tentara Nasional Somalia.
"Pasukan AS berwenang untuk melakukan serangan pembelaan terhadap pasukan mitra yang ditunjuk," kata Komando Afrika Pentagon, seperti dikutip Al Arabiya.
Pekan lalu, pasukan AS juga telah membunuh empat anggota Al Shabaab dalam serangan di wilayah yang sama.
Al Shabaab yang dicap AS sebagai kelompok teroris telah memimpin pemberontakan terhadap pemerintah federal Somalia selama 15 tahun terakhir.
Kelompok ini menguasai pedesaan dan sering menyerang sasaran sipil dan militer.
Pada Mei, Presiden Joe Biden memerintahkan pembentukan kembali kehadiran pasukan AS di Somalia untuk membantu pemerintah setempat memerangi Al Shabaab.
Langkah Biden membalikkan keputusan pendahulunya, Donald Trump, untuk menarik sebagian besar pasukan AS.
KOMENTAR ANDA