Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan berencana untuk meningkatkan pertahanan misilnya di Pulau Guam sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan di kawasan Asia Pasifik.
Kepala Badan Pertahanan Rudal AS (MDA), Laksamana Madya Jon Hill, mengatakan kepada jurnal AS, Defense News, bahwa dibutuhkan kemampuan pertahanan baru di pulau itu untuk memerangi ancaman senjata canggih dari China dan Korea Utara.
Hill mengatakan peningkatan kemampuan itu termasuk senjata hipersonik, rudal balistik dan jelajah serta sistem ruang angkasa potensial, yang menurutnya akan dipasang pada 2026.
Dia mengatakan MDA saat ini masih menyelesaikan teknologi militer baru yang dibutuhkan di Guam - termasuk sensor radar, senjata pencegat dan sistem komando dan kontrol.
"Jadi Anda dapat memikirkan sejumlah radar yang memastikan kami memenuhi persyaratan, yaitu cakupan 360 derajat yang persisten, benar, karena ancaman yang berkembang," ujarnya.
Guam terletak 3000km di bagia tenggara Shanghai, dan merupakan pangkalan militer AS terdekat dengan daratan China.
Ada dua pangkalan utama di Guam, yaitu Pangkalan Angkatan Udara Andersen di utara dan Pangkalan Angkatan Laut Guam di selatan.
Secara keseluruhan, 7000 personel militer AS ditempatkan di pulau itu.
KOMENTAR ANDA