Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, telah membatalkan 800 penerbangan setelah serikat pilot Vereinigung Cockpit (VC) mengumumkan akan melakukan aksi mogok kerja sepanjang hari.
Imbas dari kejadian ini sebanyak 130 ribu penumpang pada Jumat (2/9) terdampak karena terjebak di bandara Frankfurt dan Munich.
Dalam pernyataannya, Lufthansa Group mengatakan pihaknya sedang bekerja untuk menormalkan situasi. Sementara itu, jadwal penerbangan hingga Sabtu (3/9) atau Minggu (4/9) diperkirakan juga akan tertunda.
Menurut laporan Reuters, saham maskapai itu turun menjadi 3,5 persen pada 09.30 GMT.
Aksi mogok kerja massal akan dilakukan oleh lebih dari 5.000 pilot. Mereka menuntut kenaikan gaji sebesar 5,5 persen pada tahun ini untuk penyesuaian inflasi otomatis untuk tahun 2023 mendatang.
Akan tetapi VC mengatakan bahwa negoisasi dengan Lufthansa Group telah mengalami kegagalan.
"Kami belum menerima tawaran yang memuaskan hari ini," kata jurubicara VC, Matthias Baier.
Namun pihak Lufthansa berdalih pihaknya telah melakukan penawaran kenaikan gaji selama dua tahap selama 18 bulan terakhir, sebesar 900 euro atau sekitar Rp 13 juta.
Angka tersebut setara dengan kenaikan gaji bulanan sebesar 18 persen untuk pilot baru, dan sekitar 5 persen untuk pilot berpengalaman.
"Kami tidak dapat memahami seruan VC untuk mogok. Manajemen telah membuat tawaran yang sangat baik dan seimbang secara sosial, terlepas dari beban krisis Covid yang terus berlanjut serta prospek yang tidak pasti untuk ekonomi global," ujar Michael Niggemann dari Lufthansa.
Sepanjang musim panas tahun ini, maskapai-maskapai di Jerman, termasuk Lufthansa, tercatat telah membatalkan ribuan penerbangan, karena aksi pemogokan kerja, serta kekurangan tenaga staf.
Hal ini telah berimbas pada antrean berjam-jam di bandara-bandara utama, yang membuat para penumpang frustrasi.
KOMENTAR ANDA