Ada banyak cara bagi Turki untuk mendapatkan jet tempur, bahkan jika Amerika Serikat (AS) menolak menjual F-16 pada Ankara. Begitu peringatan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal pada Minggu (11/9), Erdogan mengatakan ada banyak negara yang bisa menjual jet tempur ke Turki, termasuk Inggris, Prancis, dan Rusia.
“Amerika Serikat tidak sendirian dalam menjual jet tempur. Inggris, Prancis, dan Rusia juga menjualnya. Dimungkinkan untuk mendapatkannya di tempat lain dan beberapa sudah mengirimi kami sinyal,” kata Erdogan.
Namun dimuat situs bulgarianmillitary.com, Prancis tampaknya tidak akan menjual jet tempur Rafale kepada Turki karena hubungan baiknya dengan Yunani. Sehingga masuk akal jika permintaan Erdogan ditolak oleh Emmanuel Macron.
Memang kemungkinan bagi Inggris untuk menyetujui penjualan Eurofighter Typhoon ke Turki. Tetapi dengan hubungan Washington dan London, AS bisa ikut campur dalam penjualan ini.
Sehingga kemungkinan yang paling realistis bagi Erdogan saat ini adalah Rusia.
Erdogan telah menunjukkan bahwa dia tidak akan berkompromi dengan mitranya dalam hal keamanan nasional terkait pembelian sistem pertahanan udara S-400.
Tahun lalu ada laporan bahwa Turki dan Rusia menandatangani perjanjian untuk pembelian 36 jet tempur Su-35 Flanker-E. Tetapi sejauh ini, kesepakatan ini belum dikonfirmasi.
Kesepakatan pembelian Su-57 tidak hanya akan memberi Turki pesawat, tetapi Moskow juga siap bekerja sama dengan Ankara dalam transfer teknologi siluman untuk program jet tempur generasi kelimanya.
Kemungkinan Turki akan beralih ke Rusia juga diperkuat dengan pernyataan Erdogan tahun lalu bahwa Ankara terbuka untuk bekerja sama mengenai Su-35 atau Su-57.
KOMENTAR ANDA