Dalam rangka mewujudkan kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Indonesia, PT DAHANA sebagai industri bahan berenergi tinggi menjalin kerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Republik Indonesia (Puslitbang Polri).
Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan DAHANA, Suhendra Yusuf RPN, dengan Kepala Puslitbang Polri, Brigadir Jenderal Polisi Iswyoto Agoeng Lesmana Doeta di Hotel Veranda, Jakarta, 16 September 2022.
Suhendra menuturkan, Perjanjian Kerja Sama DAHANA dengan Polri merupakan tindak lanjut kunjungan Kabalitbang Polri yang didampingi oleh 16 jajaran Puslitbang Polri pada 30 November 2021 lalu. Dalam perjalanannya, Perjanjian Kerja Sama antara DAHANA dan Puslitbang Polri telah didalami selama tiga kali pertemuan, sebelum akhirnya ditandatangani kedua belah pihak.
“Target dari Kerja Sama ini adalah dalam rangka mewujudkan kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan untuk Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Alpalhankam untuk Kamtibmas serta komersialisasi produk pertahanan dalam negeri, dalam hal ini dapat meningkatkan bisnis PT DAHANA sebagai Industri Pertahanan yang tergabung dalam holding BUMN DEFEND ID,” ungkap Suhendra.
Dalam Perjanjian Kerja Sama tersebut, DAHANA dan Puslitbang Polri bersepakat untuk melakukan kolaborasi dalam bidang penelitian dan pengembangan produk serta pemanfaatan sumber daya. Selain itu, kedua belah pihak akan saling bertukar tenaga ahli, sarana, dan prasarana untuk mensukseskan kemandirian Alpalhankam Indonesia.
Sementara itu, dalam praktiknya, DAHANA dan Puslitbang Polri menunjuk pejabat sebagai penghubung dalam kerja sama ini, DAHANA menunjuk Senior Manajer Riset, Inovasi dan Teknologi serta Polri diwakilkan oleh Kepala Subbagian Kerja Sama (Kasubbagkerma) Sekretariat Pusat Penelitian dan Pengembangan (Setpuslitbang).
Adapun beberapa produk yang berpotensi untuk dilakukan litbang antara DAHANA dengan Puslitbang Polri antara lain, propelan untuk peluru, bahan peledak C4, bahan peledak berbasis piroteknik seperti untuk granat, flare, dan bahan peledak lainnya yang digunakan oleh Polri, dan pada akhirnya akan bermuara pada produksi secara massal oleh Industri (DAHANA).
“Kami dan pihak Puslitbang Polri sepakat, kerjasama ini tidak hanya selesai pada output risetnya. Tapi kami dari sisi industri, berorientasi juga pada produksi massal atas hasil-hasil riset tersebut nantinya,” demikian katanya.
KOMENTAR ANDA