Korea Selatan meningkatkan anggaran militernya di tengah ancaman militer Korea Utara yang dipandang semakin intens, khususnya setelah insiden lolosnya drone Pyongyang.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Rabu (28/12) mengatakan pihaknya berencana mengalokasikan dana pertahanan sebesar 560 miliar won atau setara dengan Rp 6,9 triliun.
Alokasi dana ini sudah dimasukkan ke dalam cetak biru pertahanan jangka menengah Korea Selatan untuk periode 2023-2027.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai empat proyek peningkatan kemampuan perlawanan drone, termasuk laser udara untuk menghancurkan drone dan jammer untuk menetralkan perangkat yang lebih kecil.
Cetak biru itu juga termasuk rencana untuk menambah unit drone lain yang mampu mengoperasikan dua skuadron.
Korea Selatan juga berusaha untuk mendapatkan lebih banyak jet siluman untuk meningkatkan kemampuan serangan real-time terhadap target bergerak.
Seoul akan mengamankan kapal selam rudal balistik tambahan dan mempercepat pengembangan sistem untuk mencegat roket artileri.
Kebijakan itu diambil menyusul peluncuran rudal Pyongyang terbaru pada Senin (26/12) yang diklaim telah menyebrang dan membahayakan wilayah Seoul.
Secara keseluruhan, total anggaran militer Korsel selama lima tahun ke depan diperkirakan mencapai 331,2 triliun won atau Rp 4.102 triliun. Jumlah itu naik 68 persen dari rata-rata tahunan.
KOMENTAR ANDA