post image
Pramugari Batik Air/Net
KOMENTAR

Maskapai Batik Air menyampaikan permintaan maafnya setelah didesak oleh Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke terkait dengan keterlambatan penerbangan hingga 7 jam lamanya.

Desakan dari Loke muncul sebagai tanggapan atas keluhan dari salah satu penumpang, Firdaus Jailan, di Twitter. Ia menyebut maskapai telah memperlakukan penumpangnya dengan buruk.

Ia juga mengunggah video tentang penderitaannya yang terdampar semalaman di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk menunggu penerbangan ke Kuching, Serawak pada Kamis (22/12).

"Penerbangan seharusnya berangkat pukul 11.30 malam. Ketika saya tiba di (konter check-in), anggota staf memberi tahu saya bahwa penerbangan akan ditunda hingga jam 2 pagi," cuit Firdaus.

Namun ternyata penerbangan dijadwal ulang menjadi 6.35 pagi di papan pengumuman bandara.

"Tidak ada satu pun staf yang terlihat di sini," lanjut Firdaus, sembari mengarahkan kameranya untuk memperlihatkan penumpang yang tertidur di bangku.

Penumpang dilaporkan mendapat voucher makanan dari pihak maskapai. Namun tidak ada gerai yang buka lewat tengah malam di terminal. Sementara akomodasi tidak dapat disediakan karena hotel sudah penuh dipesan.

Loke kemudian menanggapi keluhan tersebut dengan menyebut pihaknya telah menghubungi manajemen maskapai Batik Air.

"(Manajemen) akan menghubungi semua penumpang yang terkena dampak untuk meminta maaf dan bertanggung jawab (atas insiden tersebut)," tulis Loke pada Senin malam (26/12).

Dalam keterangannya pada Selasa (27/12), Batik Air menyampaikan penyesalan atas keterlambatan keberangkatan penerbangan tersebut.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel AviaNews