Setelah menempuh perjalanan selama 32 jam dari Marietta, Amerika Serikat, pesawat Super Hercules C-130J-30 yang dibeli Indonesia mendarat sempurna di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin siang (6/3). Ini adalah satu dari lima pesawat sejenis yang dipesan Indonesia dan akan tiba secara bertahap di tahun ini.
Ketika meninjau pesawat itu, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memuji penampilan dan spesifikasinya.
Dalam peninjauan, KSAU memasuki cockpit pesawat dan berdialog dengan Danskadron Udara 31, Letkol Pnb Anjoe Manik., M.Han, salah seorang penerbang TNI AU yang ikut dalam penerbangan bersama 5 crew Lokcheed Martin dari Amerika Serikat.
Kepada KSAU, Komadan Skadron Udara 31 melaporkan beberapa rencana yang akan dilakukan Skadron 31 terkait kedatangan C-130J-30 Super Hercules. Salah satu rencana adalah pelaksanaan program training in country dengan pilot Lokcheed Martin di Indonesia.
KSAU berharap, Skadron Udara 31 sebahai satuan yang akan mendapat tanggung jawab mengoperasionalkan pesawat, segera menyiapkannya dengan baik dan memanfaatkan program training in country untuk meningkatkan kemampuan awak pesawat TNI AU, baik dalam pengoperasian pesawat, maupun pemeliharaan dan perawatan C-130J-30 Super Hercules.
Pesawat buatan Lokcheed Martin, AS tersebut, merupakan pesawat pertama dari lima pesawat pengadaan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI yang tertuang melalui kontrak pada bulan Agustus 2019 lalu.
Kelima pesawat akan ditempakan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP.
KOMENTAR ANDA