Gedung Putih bereaksi atas insiden yang dialami pesawat pengintai militer AS di wilayah Laut Hitam pada Selasa pagi (13/3) waktu setempat.
AFP melaporkan Rabu (14/3), MQ-9 Reaper terpaksa terjun ke Laut Hitam setelah baling-balingnya dihantam jet tempur Su-27 Rusia.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa insiden itu tidak akan menghalangi AS untuk melanjutkan misi mereka di wilayah tersebut.
“Jika pesannya adalah (Rusia) ingin menghalangi atau mencegah kami terbang, dan beroperasi di wilayah udara internasional, di atas Laut Hitam, maka pesan itu akan gagal,” kata Kirby, menambahkan “itu tidak akan terjadi”.
“Kami akan terus terbang dan beroperasi di wilayah udara internasional di atas perairan internasional,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Laut Hitam bukan milik satu bangsa.
Moskow telah membantah bertanggung jawab dan balik menyalahkan pihak Amerika karena melanggar apa yang disebutnya sebagai batas "sementara".
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat tak berawak AS terbang di dekat perbatasan Rusia dan menyusup ke daerah yang dinyatakan terlarang oleh otoritas Rusia.
"Militer Rusia mengerahkan pejuang untuk mencegat drone, yang diklaim jatuh ke air setelah melakukan manuver tajam," kata kementerian.
KOMENTAR ANDA