post image
KOMENTAR

Ini milestone baru dalam dunia penerbangan negeri tetangga Timor Leste. Maskapai pelat merah negara itu, Aero Dili, telah menerima pesawat A320-200 yang akan digunakan untuk melayani rute internasional, Selasa (21/3).

Layanan terjadwal pertama Aero Dili disebutkan dari Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato Dili dan Denpasar Bali, Indonesia, sebelum merambah ke pasar lain.

Aero Dili menyewa Airbus tersebut selama dua tahun dari DAE Capital. Pesawat yang telah berusia 14 tahun itu sebelumnya terbang untuk Bangkok Airways sebagai HS-PPO dan menjalani perawatan di Kuala Lumpur International pada kuartal keempat tahun 2022 sebelum diterbangkan dari Don Mueang di Bangkok, Thailand, menuju Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia, awal bulan ini.

Pada 20 Maret, dengan livery Aero Dili, A320 terbang ke Dili menyusul sertifikat pendaftaran (COR) dan sertifikat kelaikan udara (COA) dari Otoritas Penerbangan Sipil Timor-Leste (AACTL) yang diperoleh Aero Dili pada pertengahan Maret.

 Saat menjalani perawatan, pesawat dengan kode registrasi 4W-AAL dikonfigurasi ulang untuk menampung hanya 165 penumpang.

"Aero Dili telah berhasil mendapatkan pesawat Airbus A320 sendiri," kata Presiden Direktur Lourenco de Oliveira minggu ini.

"Saya ingin menggunakan momen ini untuk mengatakan bahwa upaya ini bukan milik saya sendiri. Ini telah melibatkan banyak orang dengan mimpi yang sama dengan saya - mengembangkan industri penerbangan Timor-Leste,” sambungnya seperti dikutip dari CH-Aviation.

Juga dilaporkan, Presiden Timor Leste José Ramos-Horta memuji de Oliveira sebagai pengusaha lokal yang dihormati dengan latar belakang transportasi laut dan udara.

Aero Dili didirikan pada tahun 2018 namun hingga saat ini hanya mengoperasikan layanan berjadwal di sekitar Timor-Leste dengan menggunakan pesawat Cessna yang memiliki piston tunggal.

Tahun lalu, dengan menggunakan Cessna172 SkyHawk, de Oliveira mengoperasikan penerbangan uji coba antara Dili dan Kupang, penerbangan internasional pertama dengan pesawat terdaftar Timor-Leste. De Oliveira menyebut penerbangan itu sebagai "persyaratan teknis" yang diperlukan untuk mendapatkan izin mengoperasikan penerbangan A320 miliknya sendiri.

Namun, Aero Dili, bertindak sebagai operator virtual, memiliki rekam jejak yang mapan dalam penyewaan pesawat jet basah dari operator seperti Indonesia AirAsia (QZ, Jakarta Soekarno-Hatta) dan Sriwijaya Air (SJ, Jakarta Soekarno-Hatta) untuk menyediakan Dili dengan peningkatan konektivitas udara.

Menurut modul bandara CH-Aviation PRO, selain penerbangan sewa basah ini, Qantas dan Airnorth (Australia) mengoperasikan penerbangan terjadwal ke Dili dari Darwin, sementara Citilink dan Batik Air terbang dari Denpasar, dan Drukair mengoperasikan penerbangan charter reguler dari Singapore Changi atas nama maskapai penerbangan/agen perjalanan virtual lokal Air Timor (Dili).

"Saya sangat senang. Ini sumber kebanggaan dan mimpi yang menjadi kenyataan," kata de Oliveira.

“Sekarang kami akan mulai tanggal 28 [Maret] dengan rute reguler ke Indonesia setiap hari tetapi, juga ke Singapura. Kami sedang bernegosiasi dengan Australia untuk dapat mengoperasikan penerbangan ke negara itu juga. Saatnya telah tiba bagi Timor Leste untuk memiliki pesawat [sendiri] dan tidak lagi tergantung pada negara asing,” demikian de Oliveira.


Kini Garuda Indonesia Dipimpin Wamildan Tsani

Sebelumnya

Prediksi Airbus: Asia-Pasifik Butuh 19.500 Pesawat Baru Tahun 2043

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel AviaNews