Raksasa ini menghiasi udara sejak memulai debut komersial pada 2007 lalu. Era pandemi Covid-19 yang lalu ikut memukul performa pesawat berbadan besar A380. Namun dalam beberapa bulan terakhir terjadi semacam kebangkitan setelah sejumlah operator kembali mengaktifkan A380 yang mereka punya.
Menurut SimpleFlying, sejauh ini masih ada 124 unit dari 254 unit Airbus A380 yang belum mengudara baik karena tengah menjalani perawatan, masih disimpan, atau telah “dimusnahkan”.
Selain Emirates, operator yang telah mengaktifkan kembali A380 adalah British Airways, All Nippon Airways, Qatar, Singapore Airlines, juga Korean Air dan Asiana Airlines yang kemungkinan akan disatukan.
Emirates yang merupakan operator Airbus A380 terbanyak masih merumahkan 15 unit raksasa angkasa miliknya. Sementara maskapai Timur Tengah lainnya, Qatar Airways, masih melakukan pemeliharaan terhadap satu unit dengan nomor seri A7-APG di Bandara Internasional Doha Hamad. A380 yang satu ini melakukan penerbangan terakhir dari Frankfurt ke Doha pada 18 Februari. Pesawat ini sebelumnya ditampilkan di Bandara Internasional Doha dan memiliki stiker "FIFA World Cup Qatar 2022" pada Oktober 2022.
Maskapai penerbangan Abu Dhabi, Etihad, juga memiliki satu Airbus A380 yang masih pemeliharaan di pangkalannya. Pesawat terdaftar A6-APG terbang dari Tel Aviv melalui Lourdes, Prancis, pada 18 Maret.
Lalu maskapai Australia Qantas mengkonfirmasi bahwa tiga dari sepuluh A380 miliknya sedang menjalani "pemeliharaan berat" di Bandara Internasional Abu Dhabi. Ketiganya adalah VH-OQA, VH-OQC, dan VH-OQI. Beberapa super jumbo Qantas akan kembali beroperasi pada akhir tahun lalu.
Maskapai Jerman Lufthansa memiliki dua A380 yang dalam perawatan saat ini. Seorang juru bicara maskapai mengkonfirmasi kepada SimpleFlying bahwa pesawat Airbus A380 dengan kode registrasi D-AIMK berada di Frankfurt untuk menyelesaikan perombakan.
A380 kedua dengan kode registrasi D-AIMM dan dijuluki Delhi sedang menjalani perawatan di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manilla untuk pemeriksaan C. Maskapai telah menyimpan pesawat ini di Tel Aviv sebelum mengirimnya ke Manila pada 8 Maret.
Grup Lufthansa menjalankan usaha patungan dengan Philippine MacroAsia Corporation bernama Lufthansa Technik Philippines, yang menyediakan layanan pemeliharaan lini kepada pelanggan, termasuk Philippine Airlines untuk jenis pesawat A320, A330, A340, A380, dan Boeing 777.
Di Asia, Asiana Airlines memiliki salah satu dari empat raksasa yang tersisa (HL7626) yang menjalani perawatan di Guangzhou Baiyun International. All Nippon Airways Jepang memiliki dua A380 yang saat ini tidak beroperasi, yakni JA383A di Tokyo dan JA381A di Xiamen Gaoqi International. Dua pesawat milik Singapore Airlines, 9K-SKT, dan 9V-SKP, saat ini diketahui sedang menjalani perbaikan di Bandara Singapura.
Tiga belas dari raksasa terdaftar sebagai dihapuskan, dan dua lainnya tetap dipajang. Yang pertama di Toulouse, Prancis, tempat kelahiran pesawat. Yang kedua saat ini dipajang di Paris Le Bourget.
Airbus tetap berkomitmen untuk mendukung pesawat di masa depan, dan CEO Airbus Guillaume Faury sebelumnya mengatakan kepada Simple Flying bahwa dia ingin A380 terbang selama mungkin dan akan terus mendukung badan pesawat.
"Kami akan mendukungnya selama masih ada pesawat yang beroperasi. Terlebih lagi, itu adalah A380, dan itu sangat simbolis dan sangat melambangkan produk kami. Jadi dukungan penuh untuk A380 dalam pelayanan,” ujarnya.
Emirates mengumumkan akan memperkenalkan kembali pesawat andalannya ke tujuh negara, termasuk rute ke Casablanca dan Bali. Maskapai ini akan menerbangkan A380 ke 48 bandara di 29 negara. Inggris Raya dan Amerika Serikat masing-masing memiliki lima koneksi, diikuti oleh Australia, dengan empat koneksi.
Lufthansa mengonfirmasi akan melanjutkan penerbangan A380 ke Boston dan New York mulai 1 Juni. Penerbangan harian dari Bandara Internasional Munich akan berangkat ke Boston Logan International dengan nomor penerbangan LH424 dan menuju Bandara Internasional John F. Kennedy di New York dengan nomor penerbangan LH410.
KOMENTAR ANDA