Pesawat Boeing 737-200 milik TNI AU dilaporkan tergelincir dalam pendaratan di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin petang (17/4) sekitar pukul 19.00 WIT.
Komandan Lanud Yohanis Kapiyau, Letkol Slamet Suhartono, kepada media membenarkan kejadian yang menimpa Boeing 737-200 milik TNI AU itu. Menurutnya, tidak ada korban dalam kejadian ini.
Sampai berita ini dilaporkan juga belum diketahui siapa penumpang pesawat itu dan apa penyebab kecelakaan.
"Kita belum bisa menjelaskan secara detail, kita masih fokus evakuasi ke apron dulu," katanya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan pesawat tersebut dalam penerbangan dari Jakarta ke Mimika via Ambon.
TNI AU tercatat mengoperasikan empat unit Boeing 737-200. Tiga unit digunakan sebagai Maritime Patrol Aircraft atau Pesawat Patroli Maritim, yang masing-masing diberi nomor seri AI-7301, AI-7302, dan AI-7303.
Dan satu unit 737-200 digunakan sebagai alat angkut VIP dan VVIP dengan nomor seri AI-7304. Pesawat inilah yang tergelincir di Mimika.
Selain satu Boeing 737-200 TNI AU juga mengoperasikan alat angkut VIP dan VVIP udara berupa tiga unit 737-400, satu unit 737-500, dan satu unit 737-800 yang digunakan sebagai Pesawat Kepresidenan.
Boeing 737-200 dioperasikan pertama kali pada 1968, dan merupakan versi yang lebih panjang dari 737-100. Pesawat yang menggunakan mesin Pratt & Whitney JT8D awalnya diproduksi dengan daya tampung antara 85 sampai 130 penumpang.
Baru pada 1984 Boeing memperkenalkan varian 737 Classic seri 300/400/500 yang ditingkatkan kapasitas mesinnya dengan menggunakan CFM56-3 turbofans dan memiliki daya tampung antara 110 sampai 168 kursi.
KOMENTAR ANDA